Kabarpendidikan.id Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir, meresmikan gedung baru di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jumat (19/8/2022).
Gedung tujuh lantai di perguruan tinggi yang berada di Jalan Fatahillah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, tersebut, diberi nama pahlawan nasional sekaligus tokoh Muhammadiyah, Ir H Djuanda. Bahkan, dalam peresmian gedung baru itu pun turut dihadiri cucu pertama Ir H Djuanda, Ismet Wibowo, dan sejumlah pengurus Muhammadiyah dari tingkat pusat hingga daerah.
Dalam kesempatan itu, Haedar didampingi Rektor UMC, Arif Nurudin, tampak memotong rangkaian bunga dan menandatangani prasasti peresmian kemudian meninjau bagian dalam Gedung Ir H Djuanda. Haedar mengaku sangat bersyukur dapat menghadiri pembangunan Gedung Ir H Djuanda Kampus 2 UMC saat peletakan batu pertama atau groundbreaking dan kini meresmikannya secara langsung.
"Kami berpesan, dibangunnya gedung ini membuat UMC menjadi perguruan tinggi pertama sebagai pusat keadaban manusia," kata Haedar Nashir saat ditemui usai kegiatan. Ia mengatakan, keadaban merupakan puncak dari perilaku manusia yang menghargai dan berpijak pada nilai-nilai kebenaran, kebaikan, kepatutan, hingga keutamaan.
Selain itu, pihaknya meminta civitas akademika UMC menjadi pusat pembangunan tradisi ilmiah yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta melahirkan karya keilmuan yang terbaik. Bahkan, para mahasiswa hingga dosen UMC juga tidak hanya harus menguasai ilmu pengetahuan secara tekstual. Namun, lebih dari itu mereka diminta menjadi cendekiawan maupun intelek yang memiliki kemampuan tafakur.
"Jika itu semua dimulai dari sekarang, maka dapat dipastikan ke depannya UMC akan menghasilkan lulusan sarjana biasa, tetapi sarjana ulil albab," kata Haedar Nashir.
Haedar juga berpesan agar budaya membaca di UMC digalakkan, sehingga jika kantin kampus dipenuhi mahasiswa, maka perpustakaan pun harus penuh. Pihaknya juga tidak melarang mahasiswa menjadi aktivis kampus, tetapi tidak boleh melupakan jati dirinya sebagai pencari ilmu dan tunas cendekiawan, sehingga mereka diminta menjadi aktivis yang selalu bergairah dalam belajar.
Sementara Rektor UMC, Arif Nurudin, menyampaikan, luas tanah Gedung Ir H Djuanda mencapai 33 meter × 21,5 meter dan total luas bangunannya 4970 meter persegi. "Setelah pembangunan gedung baru ini selesai, kami mengajak seluruh civitas akademika UMC untuk merawat dan menjaganya bersama-sama seperti rumah kita sendiri," ujar Arif Nurudin.