Kegiatan ini Hurip Budi Riyanti selaku Dosen FFS Uhamka, Rindita selaku dosen FFS Uhamka, Siska selaku Dosen FFS Uhamka, Kori Yati selaku dosen FFS Uhamka, Sofia Fatmawati selaku dosen FFS Uhamka, Tahyatul Bariroh selaku dosen FFS Uhamka dan peserta yang berasal dari masyarakat Rusun Rorotan.
Rindita selaku pemateri mengungkapkan bahwa Lilin aromaterapi alami merupakan salah satu produk yang sustainable, karena menggunakan bahan alami dan bersifat ramah lingkungan.
“Selain itu, lilin ini memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh manusia sebagai aromaterapi. Bahan dasar yang mengeluarkan aroma pada lilin aromaterapi disebut dengan minyak atsiri, yaitu suatu minyak beraroma dari tumbuh-tumbuhan seperti sereh, lavender, jeruk, mint, dan masih banyak lagi,” ujar Rindita.
Siska selaku pemateri kedua mengungkapkan bahwa minyak ini memiliki efek aromaterapi yaitu berkhasiat untuk relaksasi, refleksi, dan penenang. Bahkan, dapat juga menjadi antiserangga jika berbahan minyak atsiri yang memiliki khasiat sebagai anti serangga.
“Selain untuk membuat lilin, minyak atsiri dapat digunakan juga untuk membuat sabun herbal, reed diffuser, dan soy wax sachet. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, peserta diberikan informasi bahwa manfaat lilin yang pada mulanya hanya berfungsi sebagai alat penerangan, menjadi bertambah karena memiliki aroma yang harum dan indah dipandang mata karena diberi warna, sehingga sangat cocok diletakkan di dalam rumah. Pembuatan lilin menggunakan bahan palm wax sehingga tidak berbahaya untuk kesehatan jika dihirup terus-menerus,” lanjut Siska.