KabarPendidikan.id - Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta mengungkapkan bahwa pendidikan di Ibu Kota sempat tidak merata selama bertahun-tahun . Ia memberikan contoh siswa yang berada di sekolah unggulan berasal dari keluarga dengan background pendidikan minimal strata satu (S1).
"Dalam tiga tahun terakhir mulai 2019, kita mengubah bagaimana sistem rekrutmen untuk SMP dan SMA dengan setara. Rekrutmen selanjutnya tidak dipengaruhi lagi oleh status sosial ekonomi orang tuanya," kata Anies ketika peluncuran dan bedah buku berjudul 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, Karya' yang diadakan secara daring.
Anies mengatakan bahwa setelah pemerataan akses pendidikan dilakukan, kini sekolah favorit diisi oleh siswa dengan background pendidikan keluarga dimulai dari sekolah dasar (SD) hingga strata dua (S2). Ia yakin ke depannya sekolah akan menjadi eskalator sosial ekonomi.
Namun, dampak terbesar dari program progam pendidikan itu bisa dilihat dalam kurun waktu dua hingga tiga dekade ke depan. Para siswa nantinya dengan bangga bercerita bahwa akses pendidikan di DKI Jakarta terbuka untuk seluruh strata sosial ekonomi.
"Ini merupakan bagian contoh ide guna diberikan kesetaraan dan peluang ide atau gagasan sosial diimplementasikan dalam bentuk karya-karya atau kebijakan," imbuhnya.
(ADP)