KabarPendidikan.id - Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University mendiskusikan penelitian transkriptomik yang awam dimanfaatkan untuk memahami ekpresi gen. Data yang didapatkan menjadi dasar penelitian di berbagai bidang terutama kedokteran.
Dr drh Fitriya Nur Annisa Dewi selaku Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkapkan di dalam era big data dan OMICS data yang kaya akan penelitian transkriptomik.
“Salah satu metode transkriptomik high throughput, yaitu microarray bisa menganalisa sekaligus dalam jumlah banyak sampel di level mRNA. Big data yang diperoleh itu kemudian dianalisa agar mendapatkan makna fungsional dari data dengan teknik tersebut. Lalu dikaji lebih dalam dengan pathway analysis, “ ungkapnya.
Dalam bidang riset terkait kanker, aplikasi microarray ini bermanfaat untuk diagnosis, perkembangan penyakit, respon terhadap pengobatan, dan klasifikasi neoplasma dan prognosis. Selain itu, profil ekspresi gen yang diperoleh bisa digunakan untuk mengklasifikasikan kanker berdasarkan tingkat keganasan dan risikonya,“ imbuhnya.
Ia juga menyebutkan bahwa microarray bisa dijadikan alat untuk menyaring biomarka potensial, alat untuk mendiagnosis kanker, eksplorasi mekanisme molekuler suatu penyakit agar membantu penentuan prognosis, eksplorasi aktivitas dan toksisitas obat, dan evaluasi hasil pengobatan. Namun, ketika penggunaan metode ini pun harus mempertimbangkan keterbatasannya.
"Butuh dilakukan validasi bagi hasil terkhusus pada biomarka yang khas agar mengantisipasi over interpretation karena tergantung pada kualitas data awalnya,” pungkasnya.
(ADP)