Oleh : Wulan Qadriani
Mahasiswa Uhamka
Self healing merupakan sebuah proses pemulihan yang dilalui seseorang sebagai alat untuk penyembuhan diri sendiri dari luka batin mengenai masa lalu yang penyebabnya bisa orang lain maupun diri sendiri, misalnya seperti gangguan psikologis, trauma, dan sebagainya. Tujuan dari self healing sendiri yaitu untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan diri, dan membentuk sebuah pikiran yang positif. Bagi beberapa orang, luka batin dianggap sebagai luka yang akan tetap ada di hati untuk selamanya, atau dalam kata lain, luka tersebut akan sulit hilang dari hati kita. Sebenarnya sama dengan luka fisik atau luka luar, luka batin juga perlu untuk disembuhkan, jika terlalu lama dibiarkan, maka luka tersebut bisa saja menjadi besar dan menjadi lebih berbahaya. Pada luka batin, hal yang dapat memperparah luka tersebut adalah emosi-emosi negatif yang menumpuk, hingga mungkin saja sampai pada titik dimana kita membenci diri kita sendiri. Seperti kita selalu berprasangka buruk pada diri kita, merendahkan diri kita sendiri, dan perasaan buruk lainnya terhadap diri sendiri.
Luka batin yang ada pada diri kita, mugkin saja terjadi karena kita telah melakukan self loating, yaitu mengkritik secara keras terhadap diri sendiri. Misalnya, seperti kita yang selalu merasa bahwa apa yang telah kita lakukan adalah salah, tidak ada gunanya, dan kita tidak berhak untuk mendapatkan sesuatu yang baik. Alasan seseorang bisa sampai membenci diri sendiri, mungkin saja karena kejadian menyakitkan atau trauma. Trauma sendiri adalah perasaan yang bermula dari merasa pedih dan sedih di hati yang begitu dalam, penyebabnya bisa karena patah hati, ditinggal seseorang yang dicinta, maupun masalah-masalah lainnya. Hal tersebut bisa menjadi trauma pada diri kita sendiri di kemudian hari. Mungkin karena luka yang mendalam tersebut telah membekas di hati dan pikiran kita, dan apabila hal tersebut tidak sesegera mungkin dipulihkan atau disembuhkan, maka hal tersebut akan menimbulkan dampak buruk pada diri sendiri, khusunya pada mental kita. Selain karena trauma, alasan lainnya mungkin karena ekspetasi serta harapan kita yang terlalu tinggi. Namun, sebagai manusia pada umumnya, mempunyai ekspetasi yang tinggi merupakan hal yang wajar untuk dilakukan. Tetapi jika harapan dan ekspetasi kita terlalu tinggi, dan tidak mau mengeluarkan effort yang lebih atau hanya ingin dengan cara yang instan, maka saat kita gagal, kita akan merasakan kecewa yang luar biasa. Karena memang pada hakikatnya, semakin tinggi ekspetasi kita, maka akan semakin rentan juga kita dengan kesedihan. Alasan lainnya yaitu karena kita sering membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain. Kemudian alasan selanjutnya yaitu karena sifat perfeksionis yang melekat pada sebagian orang. Bagi seseorang yang mempunyai sifat perfeksionis, mereka akan lebih sulit untuk menerima kesalahan sekecil apapun, dan bagi mereka, kesalahan yang kecil tersebut dianggap sebagai sebuah kegagalan. Apabila hal-hal tersebut telah menumpuk di hati kita, kita akan merasa bahwa kita bukan orang yang berharga dan tidak berhak untuk mendapatkan yang terbaik, bahkan sampai kita membenci diri kita sendiri. Riset yang pernah dilakukan oleh para ahli yaitu bahwa kesulitan dalam menerima diri sendiri, akan berdampak pada rusaknya kesejahteraan psikologis kita.
Sama seperti luka fisik, luka batin juga ada obatnya. Diantaranya adalah kita dapat melakukan self healing atau proses penyembuhan luka batin yang dilakukan untuk dan oleh diri sendiri. Bagian dari self healing yang dianggap sebagian orang paling ampuh untuk menyembuhkan luka batin adalah self acceptance, yaitu penerimaan diri secara utuh, mulai dari kelebihan hingga kekurangan pada diri sendiri.
Dalam melakukan self healing, metode yang dapat kita lakukan yang pertama yaitu jujur kepada diri kita sendiri. Kita tahu bahwa emosi negatif merupakan sesuatu yang pasti ada pada diri manusia, maka jujurlah kepada diri sendiri apabila kita merasakan hal tersebut. Kedua, kita harus dapat memaknai apa yang kita rasakan. Karena segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita, sering sekali terjadi di luar dari kontrol kita. Tetapi, kita bisa mengendalikan cara pandang dan cara memaknai hidup kita sendiri. Ketiga, melepaskan rasa sedih di masa lalu. Setelah kita memaknai rasa sedih pada diri kita, barulah kita dapat melupakan rasa tersebut. Maka, jangan melepaskan rasa sedih apabila kita belum jujur dan belum memaknai rasa sedih pada diri kita sendiri. Karena hal tersebut dapat diartikan bahwa kita hanya ingin melarikan diri dari masalah yang ada, serta pasti ada kemungkinan kalau rasa sedih itu bisa kembali lagi, dan berarti kita belum melupakan dan mengikhlaskan seutuhnya.
Selain metode-metode di atas, langkah-langkah lainnya yang bisa kita lakukan demi self healing adalah tidur yang cukup, tidur dengan waktu yang cukup dan teratur di setiap malam, dapat membantu kita untuk memperbaiki mood atau emosi kita sendiri. Kemudian berolahraga, olahraga secara rutin dalam pandangan medis dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan memperbaiki suasana hati. Lalu, membuat target apa saja yang ingin kita lakukan demi membantu kita untuk self healing. Selanjutnya, memaafkan diri sendiri, melakukan hal tersebut dapat menunjukkan kepada diri sendiri bahwa diri kita itu hebat dan siap untuk segala sesuatu yang menanti di masa depan. Kemudian jangan menyerah, sebaiknya kita jangan menyerah dari apa yang telah kita impikan, karena mimpi-mimpi kita akan terwujud suatu saat nanti dan pada waktunya kelak. Terakhir, yaitu self acceptance, yaitu menerima diri sendiri demi menenangkan diri dan memberi pengertian kepada diri sendiri bahwa masing-masing kita mempunyai sisi baik dan sisi buruk, serta setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan dan kesalahan di hidupnya.
Kemudian saat kita telah berhasil melakukan self healing, maka kita akan menjadi individu yang lebih baik dan lebih kuat dalam menghadapi kegagalan, kesusahan, hingga trauma pada masa lalu. Juga ada sebuah metode self healing dari Hawai yang disebut dengan Ho’oponopono, yaitu mengatakan 4 hal pada diri sendiri, yaitu “Maafkan Aku, Tolong Maafkan Aku, Terima Kasih, dan I Love You”. Karena 4 kata tersebut adalah kata-kata yang seharusnya kita katakan ketika kita membuat kesalahan, namun juga yang paling sering kita lupakan, bahkan kita abaikan. Padahal jika kita mengatakan kata-kata tersebut pada diri kita, kita akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan jauh lebih tenang. Menurut saya, self healing pada masing-masing individu adalah sesuatu yang pasti berbeda. Karena tidak semua orang menyukai hal yang sama. Maka, lakukanlah self healing dengan versi diri kita sendiri, karena kitalah yang paling tahu apa yang kita rasakan dan cara apa yang membuat kita menjadi lebih baik dan menjadi lebih tenang. Apapun itu, berdamailah dengan diri sendiri dengan cara kita sendiri.