Rara Ayu Wulandari
Mahasiswa FEB Uhamka
Istilah makanan cepat saji umumnya mengacu pada makanan yang ingin dikonsumsi orang dengan cepat. Dalam kehidupan yang serba cepat ini, rantai makanan cepat saji telah menjadi sangat populer dan digemari oleh hampir semua orang. Meskipun makanan cepat saji sering dinilai berbahaya bagi kesehatan, nyatanya tingkat konsumsinya masih sangat tinggi. Selain rasanya yang lezat dan cenderung mudah diterima oleh lidah kebanyakan orang, namun makanan cepat saji juga cocok untuk gaya hidup orang yang tidak punya cukup waktu.
Makanan cepat saji biasanya tinggi akan gula, garam, dan lemak jenuh. Reaksi tubuh terhadap nutrisi ini menghasilkan berbagai dampak jangka pendek ketika seseorang makan makanan cepat saji secara berlebihan, seperti :
Merasa lelah dan mudah lapar
Tekanan darah
Mempengaruhi asupan nutrisi ideal tubuh
Kenaikan berat badan akibat kalori dan lemak yang tinggi.
Selain itu, makanan cepat saji juga memiliki dampak jangka panjang jika dikonsumi secara berlebihan, seperti :
Peningkatan kolesterol dalam darah yang dapat mengakibatkan penyakit jantung dan stroke.
Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 karena munculnya gangguan pada insulin.
Menyebabkan kerusakan pada gigi akibat soda yang dapat menghancurkan lapisan pelindung gigi (enamel).
Meningkatkan risiko gangguan pernapasan seperti sesak napas, mengi, dan sleep apnea pada orang dewasa, juga asma pada anak-anak.
Memperbesar risiko kemunculan kanker, ditambah dengan kurangnya olahraga
Semua makanan yang dikonsumsi berlebihan memiliki efeknya masing-masing. Cara paling baik yang dapat dilakukan yaitu menyeimbangkan konsumsi antara makanan yang memerlukan proses memasak yang lebih panjang dengan makanan cepat saji. Namun, tidak semua makanan cepat saji berdampak buruk untuk tubuh. Ada restoran-restoran cepat saji yang terus memodifikasi makanan dan menu mereka untuk meningkatkan faktor kesehatan dan meminimalkan risiko yang terkait dengan makanan cepat saji. Mereka terus datang dengan pilihan dan alternatif yang lebih sehat.