Oleh : Naufal Abyan Rasyid
Mahasiswa Uhamka
Overthinking belakangan ini menjadi topik yang cukup popular dikalangan anak muda, dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Kesehatan mental. Overthinking sering kita sematkan kepada orang yang terlalu memikirkan sesuatu secara berlebihan, yang terkadang belum tentu terjadi kepada dirinya. Dengan berfikiran yang negatif tentu membuat dirinya akan semakin ragu-ragu dalam bertindak.
Kata overthinking berasal dari bahasa Inggris, yang mempunyai arti berpikir berlebihan. Overthinking sebenarnya tidak tergolong sebagai gangguan mental. Namun, mental seseorang dapat dipengaruhi oleh overthinking itu sendiri. Pada umumnya, orang yang overthinking disebabkan akibat adanya rasa bersalah terhadap sesuatu, perasaan sakit hati, malu, marah, dan kecemasan terhadap suatu hal. Overthinking itu sendiri dapat disebabkan dari diri sendiri dan juga orang lain. Misalnya, terbiasa memikirikan hal yang seharunya biasa saja, namun dipikirkanya secara rumit. Selain itu, kebiasaan membanding-bandingkan diri sendiri dengan keadaan oroanglain kerap menjadi pemicu seseorang menjadi overthinking.
Maka dari itu kita harus menyadari betapa penttingnya menjaga pikiran kita supaya lebih waras. Bahkan, bila perlu menerapkan sikap bodo amat terhadap hal-hal yang kurang penting. Kalau boleh saya mengambil contoh dari seorang Soleh Solihun yang dikenal sebagai orang yang tidak neko-neko dalam hidupnya. Pemikiran-pemikiran kang Soleh bisa kita terapkan untuk meminimalisir overthinking pada diri kita.
Tidak semua omongan orang berhak untuk kita dengarkan, terkadang ucapan orang lain yang sebenarnya kurang penting, mudah kita serap terlalu dalam sehingga kita terllau memikirkan omongan orang lain. Menurut kang Soleh tidak semua orang pendapatnya layak didengar. Soleh Solihun lebih memilih untuk tidak terlalu menghiraukan perkataan yang tidak penting karena terkadang omongan orang lain tidak ada habisnya dan akan terus saja ada.
Bodo amat dengan hidup berencana, tidak ada salahnya punya prinsip hidup mengalir seperti air. Soleh Solihun lebih memilih jalan untuk melakukan sesuatu hal sebaik mungkin yang ada didepan mata. Ia berprinsip Ketika melakukan yang terbaik, maka kesempatan akan datang kepada kita.
Buat apa terlalu berambisi kalau kita belum tentu masih hidup besok. Buat apa berpikir terlalu jauh, kalu kita masih punyakemungkinan untuk meninggal dunia besok? Dalam hal ini tidak punya ambisi bukan berarti menjadi pribadi yang malas dan jadi beban keluarga. Namun, lebih mencintai takdir apapun yang terjadi sehingga tidak berpikiran negatif terhadap kehidupan dan jangan sampai pencapaian orang lain menjadi ukuran kesuksesan.
Buat apa kita terlalu ambisius kalau sampai melupakan bahwa, terkadang sikap ambisius ini yang memunculkan overthinking pada diri kita. Menjadikan kehidupan orang lain sebagai patokan kesuksesan bukanlah hal yang baik. Belum tentu yang kita lihat baik dari luar, baik juga didalamnya. Ingat, manusia tidak ad yang sempurna dan kesempurnaan hanya milik Allah semata.