Prof. Sofyan Sauri mengatakan dalam dunia pendidikan muncul permasalahan yang di antaranya adalah kurangnya keteladanan guru kepada siswa, rendahnya pemahaman guru tentang penguatan pendidikan karakter, serta minimnya pelatihan bagi guru untuk memahami pentingnya penguatan pendidikan karakter.
“Hal tersebut mengakibatkan rendahnya usaha guru untuk memperkuat karakter siswa, sehingga berakibat pada potensi karakter yang dimilikinya. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk memadukan ide-ide dan gagasan-gagasan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut,” katanya kepada wartawan, Ahad (08/05/2022).
Dosen asal Cianjur ini berharap kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat akademik ke dalam pikiran serta penalaran para guru, sehingga mereka dapat menginternalisasikan nilai-nilai karakter religius dalam pembelajaran di sekolah.
Menurutnya, untuk mengembangkan kepribadian siswa dalam pendidikan karakter, peran guru sangat diutamakan. Karena guru merupakan suri tauladan pendidikan karakter di sekolah. Untuk itu, menjadi seorang guru harus memiliki kompetensi-kompetensi, seperti pedagogik, keperibadian, sosial, dan profesional.
“Dengan kegiatan ini, kedepan para guru diharapkan tidak tendesius pada aspek moral knowing saja dalam proses pendidikan di sekolah. Tetapi mereka mesti mengintegrasikan aspek moral knowing, moral feeling, serta moral action (M3),” ucapnya.
DYL