Kegiatan ini dihadiri oleh Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, segenap Wakil Rektor Uhamka, jajaran Dekan dan Wakil Dekan Fakultas di Uhamka, dan Ghufron Amirullah selaku Ketua LPPM Uhamka. Hadir pula narasumber yang turut membagikan ilmu dan pengalamannya dalam acara ini, diantaranya adalah Sonny Zulhuda selaku Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, dan Daulat Siregar selaku Kepala Sekolah Indonesia Davao Filipina.
Dalam laporannya, Ghufron Amirullah menyampaikan bahwa kegiatan webinar ini adalah langkah lanjutan LPPM untuk memperbarui semangat para penyusun dalam mengembangkan kreativitasnya untuk menciptakan ide yang berkemajuan. Ia juga berpesan untuk kedepannya, setiap prodi di Uhamka diwajibkan untuk membentuk suatu kegiatan masyarakat di luar negeri setiap tahunnya.
“Untuk selanjutnya, setiap prodi di Uhamka diharuskan melaksanakan kegiatan masyarakat yang berporos ke luar negeri. Maka kegiatan ini untuk me-refresh para reviewer, penyusun khususnya agar menciptakan ide yang berkemajuan,” ujarnya.
Prof Gunawan Suryoputro meyakini bahwa kolaborasi dengan Malaysia dan Filipina ini akan berjalan dengan baik, menurutnya masyarakat Malaysia memiliki semangat dakwah yang baik dan Kota Davao di Filipina dinilai memiliki wilayah penyebaran pengabdian akan luas diluar sana. Maka dari itu, pemberdayaan dan pengabdian ini merupakan misi penting karena berhubungan dengan kemanusiaan dengan menyebarkan kebaikan.
“Saya yakin kolaborasi ini insya Allah berjalan dengan baik. Ini penting karena selain misi dakwah, ini juga sebagai misi kemanusiaan lewat menyebarkan kebaikan. Prinsip Islam itu Rahmatan Lil Alamin kepada siapapun untuk membagikan ilmu, pengalaman, dan keterampilan kita kepada sesama. Ini merupakan bagian penting dari Catur Dharma Perguruan Tinggi. Saya yakin bisa, akan tetapi pikirkan juga tantangannya. Tidak mudah tinggal di luar negeri. Selama kita menjalin silaturahmi insya Allah tantangan tersebut dapat kita lalui,” tutur Prof Gunawan.
Sonny Zulhuda menyatakan bahwa sasaran dari pengabdian dan pemberdayaan di Malaysia dapat dilakukan kepada Pekerja migran, ibu rumah tangga, anak anak WNI tak berdokumen, dan aktivis masyarakat.
“Pekerja migran tentu memiliki iedealismenya tersendiri, ada juga ibu rumah tangga, lalu anak WNI yang tidak berdokumen dapat menjadi sasaran yang baik. Yang terakhir adalah aktivis masyarakat baik dari mahasiswa ataupun pekerja,” sampainya.
Daulat Siregar menyampaikan rasa terima kasih dan pujian atas langkah Uhamka dalam sinergitas yang tetap terjalin untuk memberikan hal- hal yang positif kepada Sekolah Indonesia Davao.
“Terima kasih atas sinergi yang terjalin dengan Sekolah Indonesia Davao, kami sangat terbantu sekali atas manfaat yang dirasakan oleh guru-guru Sekolah Indonesia Davao atas kehadiran Uhamka” cakapnya.