Mata
kuliah yang diambil adalah Nutraceutical and Cosmeceutical Sciences,
dengan bobot 2 kredit. Para mahasiswa memulai perkuliahan sejak Kamis, (31/3).
Menurut
Dekan FFS Hadi Sunaryo, program ini merupakan tindak lanjut dari Nota
Kesepahaman yang sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tahun 2021
yang lalu. Selain kegiatan perkuliahan berupa outbound dan inbound
mahasiswa, kegiatan lain yang disepakati dalam MoU adalah studi lanjut dosen
FFS di Farmasi UiTM, penelitian kolaborasi dan seminar internasional bersama.
Wakil
Dekan I, Inding Gusmayadi menyatakan bahwa kerja sama ini terlaksana karena
koordinasi kedua belah pihak dan kontribusi dari Kantor Urusan Internasional Uhamka,
untuk fasilitasi administrasi kegiatan.
“Dengan
mengikuti perkuliahan di UiTM ini akan memberikan pengalaman baru yang berharga
untuk para mahasiswa, mendapatkan pembelajaran yang berbeda dengan perkuliahan
yang dilakukan di FFS selama ini, karena perkuliahan menggunakan bahasa
Pengantar Bahasa Inggris, meskipun sedikit dicampur bahasa Melayu dan bahasa
Indonesia. Perkuliahan outbound ini berpartisipasi untuk Prodi Farmasi
FFS Uhamka semakin maju dan semakin mampu untuk bersaing di tingkat regional
ASEAN dan global,” ujarnya.
Kegiatan
kredit transfer internasional ini adalah bagian kemandirian Uhamka sebagai prophetic
teaching university yang sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) yang memperkuat IKU (Indikator Kinerja Utama) yaitu mahasiswa
berkegiatan di luar kampus (IKU 2).
Universiti
Teknologi MARA merupakan perguruan tinggi berkelas dunia di Malaysia yang
menempati ranking 651 QS World University Ranking sebagai universitas, dan ranking
180 QS World University Ranking by Subject yang merupakan kampus terbesar di
Malaysia, sedangkan Program Farmasi tingkat sarjana Uhamka merupakan jurusan
yang banyak diminati mahasiswa, serta terakreditasi B menurut BAN PT Indonesia.