Zulfikri Anas selaku Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, mengatakan bahwa kurikulum digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran bagi siswa. Serta dapat membantu proses pendidikannya
“Satu hal menarik, dalam filosofi tersebut salah satunya diungkapkan bahwa tumbuh kembang anak terletak di luar kehendak dan kecakapan kita kaum pendidik. Selama ini kita mungkin lebih mendominasi proses belajar mereka dan dengan Kurikulum Merdeka kita akan menyesuaikan, mengembalikan pada kodratnya,” kata Zulfikri kepada wartawan, Jumat (22/4).
Zulfikri mengatakan, Kurikulum Merdeka khususnya para pendidik harus sedia memberikan layanan agar mereka mengetahui setiap potensi masing-masing sejak dini. Jika para pendidik gagal memberikan layanan, siswa akan kesulitan dalam menemukan keunggulan dirinya.
“Jadi sebelum kita menyusun rencana pembelajaran, kita harus terlebih dahulu mengenali mereka. Bisa jadi di awal kita mengenalkan pembelajaran, kita terlebih dahulu mengenali anak-anak, bisa dengan berbagai cara melakukan asesmen awal dan yang penting di bulan-bulan awal guru-guru mempunyai peta mengenai kemampuan awal anak sebelum memulai pembelajaran,” imbuhnya.