Terlihat anak-anak berseragam sekolah duduk di atas kap truk kontainer yang melaju dari arah berlawanan. Terdapat sejumlah anak-anak berseragam sekolah baik pria dan wanita berdiri secara sejajar. Mereka bertumpu pada bak kontainer dan tangan mereka berpegangan pada kerangka peti kemas. Tubuh mereka direkatkan pada badan peti kemas. Dalam posisi tersebut, mereka sembari menahan diri saat keadaan truk kontainer tersebut berjalan.
Diketahui sang sopir container tresebut merasa kasihan melihat anak-anak ini harus berjalan kaki saat mereka pergi dan pulang sekolah. Mereka harus berjalan kaki berkilo-kilo jaraknya.
"Kasihan juga berapa kilo kasihan mereka harus berjalan kaki, dan juga saya selalu melewati jalan ini. Dari pada mereka tidak sekolah, jadi saya menolong," ujar sopir truk kontainer, kepada merdeka.com, Rabu petang.
Salah satu siswa yang menumpang adalah Aldofina Elsa, siswa kelas 10 SMK Negeri 2 Nimboran, Kabupaten Jayapura, memilih bersama-sama teman-temannya yang lain memilih menumpang truk kontainer karena tidak ada kendaraan saat mereka pergi dan pulang sekolah.