KabarPendidikan.id Dosen Pendidikan Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) UniversitasMuhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) memberikan layanan Bimbingan dan dan Konseling terhadap ibu-ibu korban bencana gempa di dalam tenda pengungsian Korban Gempa Bumi di Pasaman Barat, Kamis (17/3).
Kegiatan yang dilakukan bersama dengan
Dosen IAIN ini ditujukan untuk mereduksi stres, kecemasan, sakit fisik pada
ibu-ibu di tenda pengungsian. teknik SEFT dan Psikoterapi Islam.
Fatma Nofriza selaku dosen Uhamka
mengungkapkan bahwa teknik SEFT ini sangat cocok
di berikan kepada ibu-ibu di tenda pengungsian akibat gemoa bumi. Dimana di
lokasi ini banyak di temukan ibu-ibu yang mengalami ketakutan, kecemasan dan
sakit secara fisik.
“SEFT ini merupakan
salah satu jenis terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah
emosi dan sakit Fisik. Dalam pelaksanaannya akan menggabungkan antara nilai spiritualitas melalui doa keikhlasan,
kepasrahan dan energy psychology positif yang ada di dalam diri individu,”
ujarnya.
Setelah mengikuti
kegiatan, terlihat bagaimana perubahan wajah ibu-ibu yang melihatkan bagaimana
rasa ketakutannya sudah berkurang dan bahkan ada yang lansung mengucapkan
terima kasih dan merasa lega. Kemudian melihat respon tersebut Fittniwilis
selaku dosen Uhamka lansung meresponnya dengan memberikan penguatan dan
motivasi kepada ibu-ibu tentang makna kehidupan dan di integrasikan dengan
menggunakan terapi zikir dan keagamaan biar ibu-ibu tersebut semakin kuat dan
semangat dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya.
“Kegiatan konseling
trauma ini merupakan salah satu respon pendidikan BK FKIP Uhamka terhadap
bencana yang terjadi di daerah pasaman. Dosen-dosen BK FKIP Uhamka diberi
kesempatan untuk melakukan pengabdian masyarakat oleh LPPM Uhamka dan juga
restui pimpinan Uhamka dan Pimpinan FKIP Uhamka di daerah Pasaman barat, daerah
terdampak Bencana gempa bumi beberapa waktu lalu. Kegiatan ini juga
berkerjasama dengan Pimpinan Wilayah Aisyiyah dan IAIN Batusangkar yang sanagat
memabantu kami dalam mensukseskan kegiatan konseling trauma ini,” tutur Dony
Darma Sagita salah satu tim yang turun kelapangan.