Kabarpendidikan.id - Tim LPPM UMP bersama Tim LPPM Uhamka melakukan monitoring kegiatan KKN di beberapa desa yang berada di wilayah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas pada Sabtu (5/2).
Rombongan Tim Uhamka dipimpin oleh Gufron Amirullah selaku Ketua LPPM bersama Prof Nani Solihati sedangkan dari LPPM UMP dipimpin Korbid Pengabdian M. Agung Miftahuddin bersama ketua panitia KKN Ahmad Fauzan, Sri Harmianto dan Karma Iswasta Eka. Monitoring dilakukan di beberapa desa lokasi KKN yang ditempati mahasiswa UMP dan Uhamka.
Tim Uhamka sebelum melakukan monitoring disambut di kantor LPPM dalam acara ramah tamah. Ketua LPPM UMP, Suwarno menyampaikan sambutannya sekaligus pemberian cindera mata. Dalam acara ini sekaligus juga digunakan untuk membicarakan kegiatan yang akan dilakukan bersama di kemudian hari, termasuk kelanjutan KKN keIndonesiaan.
"KKN keIndonesiaan pada periode Janauari ini ditempatkan di 10 desa di Kecamatan Cilongok merupakan gabungan mahasiswa dari UMP, Uhamka dan UM BABEL. Sepuluh desa tersebut adalah Langgongsari , Sokawera, Gununglurah, Sambirata, Karangtengah, Cipete, Kasegeran, Jatisaba, Panusupan , Pejogol. Monitoring dilakukan mulai dari desa Pejogol dilanjutkan desa-desa lainnya dalam waktu sehari. Monitoring dilakukan guna mendapatkan informasi kegiatan yang sudah dilakukan dan produk inovasi mahasiswa yang akan dipamerkan dalam kegiatan expo," tutur Suwarno.
Dari hasil monitoring ditemukan beberapa produk unggulan yang layak untuk dipamerkan dalam expo. Produk unggulan desa yang diinisiasi mahasiswa KKN misalnya puding singkong dan packaging sandal bandol dari Pejogol.
Desa Langgong sari memberikan sentuhan pempek ikan teri yang diajarkan oleh mahasiswa UM Babel dan serabi kuah durian. Desa Sokawera menggasilkan inovasi packaging dan varian rasa cantir yaitu kripik singkong. Karangtengah inovasi produk berbahan dasar kedelai agar tidak hanya dibuat tahu saja. Desa Kasegeran inovasi produk dengan memanfaatkan tepung mocaf untuk membuat campuran tepung fried chicken dan gula semut rasa jahe.
Menurut Agung Miftahuddin yang mendampingi tim Uhamka setelah melakukan monev ke lokasi yang menjadi tempat KKN kolaborasi di Kecamatan Cilongok.
"Program yg telah dicanangkan dalam rangka mengatasi kemiskinan telah dapat berjalan dengan baik. Program yang dijalankan misalnya adalah pendampingan terhadap UMKM, baik dari aspek manajemen maupun marketing. Hasilnya adalah produk-produk UMKM manajemennya menjadi lebih tertata, produknya tampil dengan packaging yang lebih menarik konsumen," tutur Agung.
(ADP)