Kabarpendidikan.id - Keterbatasan kuota internet, siswa dari golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengaku kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring saat akan diberlakukan kembali.
"Kebanyakan warga di Menur mengaku anaknya kesulitan mengikuti PJJ karena keterbatasan kuota internet," ujar Anas.
Menurut Anas Karno selaku Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, pada 2020, warga pernah mengajukan untuk pemasangan wifi ke Pemkot Surabaya, tetapi hingga kini belum terealisasi. Untuk itu, pihaknya meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (DisKominfo) Pemkot Surabaya segera merealisasikan kebutuhan warga tersebut.
"Ini persoalan penting karena menyangkut pendidikan," ujar Anas.
Anas menambahkan kalau keluhan tersebut tidak segera mendapat respons, ia secara pribadi akan memasang wifi di kawasan pemukiman tersebut.
"Kami harus gerak cepat karena ini persoalan penting," ungkap Anas.
Armuji selaku Wakil Wali Kota Surabaya, sebelumnya mengatakan Diskominfo Surabaya telah menyediakan fasilitas wifi gratis tidak hanya di kawasan perkampungan, tetapi juga di setiap pasar tradisional.
"Ini juga untuk memudahkan berjualan secara daring di saat pandemi Covid-19," tutur Armuji.
(ADP)