Karya Adella Shabrina Putri
Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Fikes UHAMKA
Seseorang dikatakan obesitas apabila memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih besar atau sama dengan 27. Hasil riset dari Kesehatan Dasar 2007, prevalensi obesitas mencapai 10,5 persen. Lima tahun angka obesitas meningkat menjadi 14,8 persen. Dan pada tahun 2018 menunjukkan peningkatan 21,8 persen masyarakat mengalami obesitas. Jika terus dibiarkan, penelitian memprediksi angka obesitas dapat mencapai 40 persen pada tahun 2030.
“Kondisi obesitas di Indonesia semakin parah dari tahun ke tahun. Jika tidak segera ditangani, sebuah riset menyatakan diperkirakan tahun 2030 akan menjadi 40 persen, yang artinya hampir 1 dari setiap 2 orang dewasa di Indonesia akan mengalami obesitas,” kata ahli gizi Mochammad Rizal, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/3).
Orang yang tinggal di daerah perkotaan lebih cenderung kelebihan berat badan karena akses ke makanan olahan lebih mudah. Kehidupan kota juga dikaitkan dengan gaya hidup yang lebih banyak duduk, terutama di kalangan perempuan dan anak perempuan, kerena infrastruktur yang tidak memadai seperti trotoar sempit dan kurangnya taman, yang membatasi kesempatan untuk berolahraga.
Akses murah dan mudah ke makanan tidak sehat, bersama dengan praktik pemasaran dan pengemasan yang eksploitatif, secara langsung terkait dengan pertumbuhan kelebihan berat badan dan obesitas. Di kalangan orang dewasa dan anak-anak, asupan makanan olahan sangat terkait dengan kelebihan berat badan, dengan konsumsi soda terutama terkait dengan obesitas dikalangan pria dewasa. Mie instan dan minuman manis juga menyebabkan peningkatan kadar protein C-reaktif – penanda risiko kardiovaskular – menurut penelitian yang menggunakan data perwakilan nasional.
Untuk mengatasi epidemi obesitas yang terus meningkat, UNICEF dan WHO menyerukan peningkatan undang-undang dan kebijakan yang mengekang akese ke makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti pajak atas minuman manis, dan berbagai tindakan pelengkap seperti pelabelan kemasan yang dapat membantu. Konsumen mengindentifikasi produk yang tidak sehat dan membuat pilihan nutrisi yang lebih baik. Industi makanan dan minuman juga harus berkomitmen untuk menghasilkan pilihan makanan yang lebih sehat dan terjangkau.