Kabarpendidikan.id Sampah termasuk dalam masalah kultural lantaran pengaruhnya terhadap berbagai aspek kehidupan, terutama di kota-kota besar salah satunya di Ibukota Jakarta (DKI) lebih tepatnya di kawasan perkampungan nelayan, Cilincing, Jakarta utara, khususnya kawasan pesisir.
Sampah yang tidak tertangani dengan baik, khususnya sampah
organik, banyak menimbulkan masalah
sebab sampah dibiarkan berceceran, hingga dibuang ke laut, membuat lingkungan
menjadi tidak nyaman dan secara langsung dapat mempengaruhi lingkungan hingga
kesehatan masyarakat pesisir.
Berangkat dari masalah itu, Lembaga Pengabdian dan
Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Uhamka yang didanai oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti) melakukan pengabdian
masyarakat berbasis hasil penelitian dalam bentuk kegiatan Penyuluhan Peduli
Kesehatan Lingkungan dan Pelatihan Pembuatan eco-enzyme dengan sasaran
masyarakat Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara pada tangga 15 hingga 16
Desember 2021.
Program pengabdian masyarakat ini bernama Bantuan Pendanaan Program Pembelajaran Kolaboratif yang Berorientasi pada Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, yang diketuai oleh Prof Nani Solihati dan beranggotakan Awaluddin Hidayat Ramli Inaku, Rindita, Achmad Abimubarok dan Tahyatul Bariroh.
Pada hari pertama, masyarakat mendapatkan penyuluhan
mengenai Dampak Sampah Organik bagi Kesehatan dan Lingkungan Pesisir dengan
pemateri Awaluddin Hidayat Ramli Inaku selaku Dosen Kesehatan Lingkungan, FIKES
Uhamka.
Dalam pemaparannya akan dibahas mengenai pengantar sampah, dampak bagi kesehatan dan
lingkungan, serta cara pengolahan sampah organik dengan metode eco-enzyme. Dari
kegiatan tersebut bisa dilihat bahwa masyarakat memiliki pemahaman materi yang
baik dengan meningkatkan pemahaman terhadap hasil review pre dan post test
sebesar 15-17%.
Pada hari kedua, masyarakat dilatih cara membuat eco-enzyme
menggunakan sampah organik dari masyarakat yang dipaparkan oleh Awaluddin
Hidayat Ramli Inaku dan Rindita selaku Dosen Farmasi, FFS
Uhamka.
Dalam pelatiihan, masyarakat tampak antusias untuk
berpartisipasi dalam proses produksi eco-enzyme lantaran belum pernah ada
pelatihan semacam ini.
"Tidak ada pelatihan seperti pemanfaatan sampah seperti
ini yang dilakukan di daerah kami," tutur salah satu warga.
Seluruh pihak yang terlibat termasuk masyarakat berharap
untuk dilakukannya lagi kegiatan bermanfaat ini untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa
nelayan. Cilicing, utara Jakarta.