Kabarpendidikan.id Pemerintah saat ini sedang melakukan program vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 12 tahun, mulai Selasa (1/12).
Purborini Sulistiyo, Kepala sekolah Global Sevilla Pulomas menyambut baik program ini.
Ia berharap setelah vaksinasi, kegiatan belajar mengajar tatap muka dapat dilakukan dengan lebih aman.
Purborini mengungkapkan, “Kami berharap setelah vaksinasi untuk anak usia 6 sampai 11 tahun, kegiatan bersekolah bisa lebih lama, dan kami pun akan terus meyakinkan orang tua agar lebih percaya.”
Selama ini proses pembelajaran sudah mengikuti peraturan pemerintah.
Pembelajaran berlangsung secara hybrid, dengan kapasitas tatap muka 50 persen.
"Dengan vaksinasi, kami berharap orang tua bisa lebih percaya, karena anak-anak terlindungi," tutur Purborini.
Namun, Purborini menjelaskan bahwa pihaknya sudah memiliki sistem pembelajaran yang mumpuni. Oleh sebab itu, ia Ini memastikan bahwa semua siswa tidak mengalami learning loss.
"Secara akademis kami tidak tertinggal, sebab kami memenuhi semua kriteria ketuntasan tersebut. Tapi yang kami rasakan adalah dari sisi sosial," ujarnya.
Sebab, Purborini berpendapat bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang karakter dan kehidupan sosial.
"Mereka bisa berinteraksi secara daring, tetapi bagaimana pun juga, interaksi sosial tidak akan tergantikan," ungkapnya.
Dengan demikian, setelah program vaksinasi anak ini, sekolah diperbolehkan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka secara lebih luas.
“Saya harap dengan vaksinasi massal ini, kita bisa berbuat lebih banyak. Sekarang masih 50 persen, setidaknya Januari tahun depan kita bisa mendapatkan 75 persen.” tutup Purborini.
Program vaksinasi anak ini akan digelar secara bertahap.
Tahap pertama dilaksanakan di beberapa provinsi dan kota dengan kriteria vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen.
Vaksinasi anak ini sesuai dengan arahan Presiden yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6 hinga 11 Tahun.
Target dari vaksinasi ini yakni 26,8 juta anak, berdasarkan data sensus 2020. (pr)