Kabarpendidikan.id Berdasarkan hasil pengujian, Indonesia menemukan kasus pertama mutan Omicron pada Rabu (15/12/2021) di seorang petugas kebersihan Wisma Atlet. Pasien diketahui tidak bepergian ke luar negeri. Jadi dari mana asalnya?
"Petugas Pembersih ini tidak memiliki pengalaman bepergian ke luar negeri, tetapi kita dapat belajar dari Hong Kong, dan itulah yang terjadi. Dia tertular karena melayani pasiennya sehingga akibatnya ia tertular," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Saddykin.
" Yang tertular ini kebetulan tinggal di asrama Wisma Atlet ya, jadi kita isolasi di asrama. Jadi sampai sekarang kita juga belum lihat adanya transmisi komunitas." Sambungnya
Eks Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama menatakan langkah pertama mitigasi atas temuan varian Omicron tersebut, yakni mencari sumber penularan varian Omicron pada pekerja kebersihan di Wisma Atlet.
Ada kemungkinan pertama, yang mana Pasien tersebut tertular dari warga Indonesia yang baru saja pulang dari luar negeri kemudian menjalani karantina / dirawat di Wisma Atlet. Kemungkinan Kedua, yakni Pasien N ini tertular dari sesama petugas kebersihan Wisma Atlet.
"Jika itu adalah kemungkinan pertama, itu pasti bisa ditemukan. dapat kita lacak daftar semua pasien rumahan untuk atlet selama 14 hari terakhir pasti tersedia lengkap termasuk alamat, jadi dapat dicek satu persatu," Kata Prof Tjandra
"Pasien N juga kalau tertular dari temannya yang sesama petugas Wisma maka kita juga dapat cek, tentang dengan siapa saja dia kontak dalam 14 hari terakhir. Hanya saja, kalau tertular dari sesama petugas maka harus ditelusuri lebih lanjut, dari mana petugas itu tertular, dan seterusnya. harus di cek secara cermat." sambungnya
Menyikapi potensi terjadinya mutasi Omicron akibat kasus impor, ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane berpesan perlu kehati-hatian dan perhatian, termasuk petugas di pintu keluar-masuk Indonesia.
"Kalau dia masih di pintu masuk, maka itu termasuk petugas-petugas yang ada di dalamnya, bukan hanya mereka yang terbang ke luar negeri saja, termasuk staf bandara dan di wisma karantina," jelas Pane
.