Kabarpendidikan.id Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HIMA PEKOM) FKIP Uhamka menyelengarakan Seminar Nasional dan Call For Paper pada Selasa (28/12) dengan tajuk Inovasi Generasi Z dalam menyongsong Era 5.0.
Kegiatan ini diikuti oleh 14 provinsi yaitu Bali, Bangka
Belitung, Banten, Bengkulu, Dki Jakarta, Sulawesi Utara, Jambi, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan dan
Sumatera Utara, Gorontalo dengan jumlah 98 artikel.
“Hal ini merupakan tradisi baru bagi kami, menjadi tradisi
akademik yang positif sebagai aktualisasi dalam bidang keilmuan,” ungkap
Rivaldy Ketua umum HIMA PEKOM dalam laporannya.
Ketua Program Studi yakni Onny Fitriana pada sambutannya
menyampaikan bahwa kita harus terus mengupgrade diri, salah satunya melalui
kegiatan luar kelas seperti seminar nasional ini yang menjadi ajang peningkatan
pengetahuan dan wawasan. Kegiatan seminar Nasional dan Call For Paper menjadi mimbar akademik nilai-nilai kebenaran, nilai
penting dan perlu diapresiasi. Makin banyak mahasiswa yang menulis, menandakan
Mahasiswa memiliki kesadaran akademik.
Hari Naredi selaku Wakil dekan III FKIP mengungkapkan dalam
sambutannya, “Kultur akademik ini diharapkan dapat terus bejalan dan terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya.”
Di lain
pihak, Dekan FKIP Uhamka Desvian Bandarsyah mengungkapkan bahwa kegiatan
ini penting dan strategis, seminar nasional dan call for paper menjadi penting dalam mengembangkan talenta dan
potensi mahasiswa dalam bidang menulis dan menuangkan gagasan, melaui bahasan
tema yang ditawarkan menjadi isu yang hangat saat ini, mengingat adanya perubahan dalam
kehidupan.
Desvian Bandarsyah dalam paparan keynotenya menyampaikan
bahwa, perubahan kehidupan berkat kemajuan teknologi, merubah tatanan
kehidupan, merubah pola ruang dan waktu sehingga dunia tidak Kembali bersekat.
Perkembangan globalisasi memberikan dampak pada nasionalisme, ekonomi dan
sektor kehidupan lainnya.
Era perkembangan teknologi dalam lanskap industry 4.0
mendorong manusia melampuai batas-batas kehidupan. 5.0 perlu berpusat pada
manusia dan mengakomodasi perkebangan zaman untuk merespon dari dampak negatif
pada revolusi 4.0 dan membangun kultur teknologi sebagai alat untuk memelihara
kesadaran sosial dan diaktualisasi dalam kehidupan. Generasi Z perlu untuk
terus melakukan inovasi dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik.
“Isu bonus demografi dan 1 abad kemerdekaan menjadi motivasi
kepada diri untuk terus menjadi lokomotif pengerak dalam kehidupan, maka bangun
kesadaran, tumbuhkan rasa tanggung jawab dan lakukan yang terbaik untuk
kehidupan,” tutup Desvian Bandarsyah.
Pada seminar ini juga mengahadirkan narasuber dari elemen
mahasiswa yakni, Mohammad Faiz Fajrurrahman (Kabid Pendidikan IMAPESI dan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA), Muslimah (Mahasiswa Universitas
Lambung Mangkurat) dan Dwi Wahyuni (Sekretaris Umum IMAPESI dan Mahasiswa
Universitas Lampung).
“Semua merupakan komponen mahasiswa, dan ini menjadi bagian
upaya untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda dalam menyampaikan
gagasannya dalam mimbar akademik,” ungkap Sherly Oktavia sebagai ketua
pelaksana.