Diya Putri Anandri
Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIKES Uhamka
Menjaga kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan merupakan hal yang penting namun sering terlewatkan.
Belum banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan terutama dalam hal kebersihan karena hal ini belum menjadi kebiasaan dan kebutuhan utama.
Padahal, di negara-negara maju, kebersihan, kerapian dan kesehatan lingkungan menjadi perhatian penting karena manfaatnya bukan hanya untuk kehidupan di masa mendatang, namun juga untuk menjaga kesehatan fisik dan psikologis masyarakatnya saat ini.
Lingkungan yang bersih dan sehat mampu meningkatkan produktivitas dan semangat hidup manusia. Sayangnya di Indonesia hal ini belum menjadi kebutuhan pokok yang penting.Hal tersebut bisa kita lihat dari banyaknya sampah yang menumpuk di sungai, laut, pinggir jalan, pasar, dan tempat-tempat umum lainnya.Tak jarang hal ini menimbulkan masalah seperti misalnya banjir, wabah demam berdarah serta penyakit lainnya.
Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang bisa dimulai dari tiap-tiap lingkungan kecil, yakni lingkungan rumah tangga.
Lingkungan yang rawan sampah juga belum mendapatkan perhatian utama dari pemerintah mengingat upaya yang dilakukan oleh pemerintah hanya sebatas upaya yang bisa dibilang telah usang, yakni menimbun sampah di tempat pembuangan sampah akhir dan dimusnahkan dengan cara dibakar.
Sementara itu, sampah bisa menjadi potensi energi dan ekonomi jika dikelola dengan baik seperti misalnya dengan cara daur ulang untuk sampah non organik dan sumber energi dan pupuk untuk sampah organik.
Tentu saja pengolahan semacam ini membutuhkan biaya besar untuk dibuatkan sebuah instansi khusus pengolahan dan daur ulang sampah, namun dampaknya akan lebih banyak ke hal-hal yang positif, yakni penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara. Di Jepang, misalnya, sampah justru bisa menjadi peluang baik untuk pertumbuhan ekonomi dan energi. Sampah diolah sedemikian rupa sebagai pembangkit listrik atau menjadi gas untuk keperluan industri.
Selain itu, sampah juga bisa menjadi barang daur ulang. Proses pengolahan sampah tersebut tak hanya dikelola oleh negara, namun juga oleh masyarakatnya secara perorangan. Wacana pemanfaatan sampah barangkali menjadi hal yang jarang dilirik sebagai peluang bisnis di Indonesia.
Tukang sampah dianggap sebagai pekerjaan kotor dan kurang terhormat. Masyarakat Indonesia cenderung enggan, malu, risih dan malas untuk berurusan dengan sampah. Padahal, tak jarang para pengepul sampah, tukang rosok, dan industri daur ulang sampah telah meraup jutaan hingga milyaran rupiah dari sampah ini tanpa diketahui oleh orang banyak. Sementara itu, sampah masih tetap melimpah ruah dan para pengais rejeki dari sampah ini sampai kewalahan.
Persoalan sampah dan lingkungan tentu bisa dimulai dari lingkup kecil sebagaimana telah disinggung di awal, yakni dari lingkungan rumah tangga.Tak sulit melakukannya, hanya butuh sabar dan telaten untuk memilah dan mengolah sampah agar tak mengganggu lingkungan, misalnya dengan menyediakan dua jenis tempat sampah untuk sampah organik dan anorganik, basah atau kering.
Sampah bisa saja dimusnahkan dengan cara dibakar, namun tentu mengolah sampah tetap menjadi aktivitas yang lebih bijaksana dan menguntungkan dari pada sekedar membuang atau membakar sampah.
Lingkungan yang bersih, sehat dan bebas sampah merupakan salah satu faktor yang mampu menunjang mutu hidup manusia agar tak hanya lebih sehat secara fisik dan psikologis namun juga produktif untuk bekerja dan berkreativitas.
Lingkungan semacam itu tentu menandai adanya managemen kehidupan manusia yang baik dan tertata rapi. Mungkin hal ini masih menjadi hal langka da sulit terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, namun bukan berarti hal ini tak mungkin diwujudkan.
Jika masyarakat terus menerus diedukasi dengan tema pentingnya menjaga lingkungan secara terus menerus, maka hidup dengan lingkungan yang bersih dan sehat akan menjadi budaya baru.