Kabarpendidikan.id - Seluruh sekolah di Korea Selatan (Korsel) akan menerapkan kelas tatap muka pertama sejak awal pandemi. Negeri Ginseng negara pertama yang mengalami wabah pandemi virus corona di luar China.
Sejak saat itu sekolah-sekolah di Korsel menerapkan beberapa tahap peraturan pembatasan sosial. Mulai ditutupnya sekolah, kelas daring hingga kelas campuran antara kelas daring dan luring (hybird).
Korsel berhasil membatasi kasus infeksi tanpa menerapkan peraturan pembatasan sosial ketat seperti negara-negara lain, dengan menerapkan langkah-langkah seperti pemeriksaan massal, pelacakan kontak, dan aplikasi pelacakan. Tetapi sebelumnya ada gelombang infeksi baru menggagalkan upaya untuk membuka kembali sekolah .
Kebijakan membuka kembali sekolah bagian dari rencana Korsel 'hidup bersama Covid-19'. Setelah Korsel meraih target angka vaksinasi bulan lalu maka timbulah rencana tersebut. Sekitar 78,8% populasinya sudah divaksinasi lengkap meski angkanya turun menjadi 12,8% untuk anak berusia 12-17 tahun.
Dalam kunjungannya ke sekolah dasar di Seoul, Menteri Pendidikan Korsel Yoo Eun-hye mengatakan "Memang benar masih banyak kekhawatiran yang bertahan," tuturnya.
Meski melonggarkan peraturan pembatasan sosial saat angka vaksinasi tinggi, Korsel masih menghadapi tingginya angka kasus infeksi harian termasuk rekor jumlah kasus infeksi dengan gejala parah.
Pada (21/11) malam Korsel melaporkan 2.827 kasus infeksi Covid-19 baru. Adanya sedikit penurunan dari angka kasus infeksi harian pada pekan itu yang di atas 3.000 kasus per hari termasuk rekor pada Kamis (18/11) yang sebanyak 3.292 kasus.
Pemerintah Korsel sangat mengkhawatirkan apabila ada lonjakan kasus gejala berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Kini sudah hampir mendekati rekor tertinggi di atas 500 .
Sekolah-sekolah dapat kembali menerapkan kelas daring atau campuran dilihat dari situasi pandemi virus corona mengharuskannya. Tindakan pencegahan seperti masker dan jaga jarak masih diterapkan dengan ketat.
"Angka kenaikan kasus infeksi baru, kami meminta orang tua dan anggota keluarga untuk sangat memperhatikan tindakan pencegahan dengan menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Kementerian pendidikan dan kantor-kantor pendidikan akan melakukan pemeriksaan tindak pencegahan dan akan membantu pada bidang-bidang yang masih membutuhkannya," tutur Yoo Eun-hye.
(ADP)