Nailatussa'adah
Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIKES Uhamka
Pertengkaran dalam sebuah keluarga selalu saja terjadi, entah itu disadari atau tidak. Siapapun, tidak mengenal umur, tidak mengenal waktu, semua itu bisa terjadi. Meski pun setelah itu kembali membaik, entah mereka saling memaafkan lewat ucapan atau memaafkan karena saling mengerti satu sama lain, namun, jika itu adalah hal yang biasa, lantas bagaimana bisa terciptanya manusia-manusia yang trauma? Terciptanya istilah anak broken home? Broken home yang paling mendalam bukanlah orangtua yang berpisah, melainkan orangtua yang hampir sudah tidak ada kecocokan tetapi tidak bisa berpisah karena keadaan bukan cinta.
Apakah kita bisa menciptakan keluarga penuh kedamaian?
Tidak sedikit orang meremehkan keharmonisan dalam keluarga dengan alasan supaya buah hati bisa siap menghadapi kepahitan dalam hidup. Bagi ku tidak seperti itu caranya.
Keluarga seharusnya merupakan tempat ternyaman tanpa batas. Soal melatih kehidupan yang keras tidak harus dengan kekerasan juga. Lagipula mereka tidak selalu berada di dalam rumah kok, jadi, bisa saja mereka sudah belajar menghadapi kerasnya dunia di luar sana. Siapapun itu , entah Kakek,Nenek,Paman,Bibi,Ayah,Ibu,Kakak, atau bahkan adik sekalipun. Para anggota keluarga ini hanya butuh kenyamanan ketika mereka pulang. Jadi, marilah kita membangun komunikasi antar anggota keluarga.