Kabarpendidikan.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Bandung dihentikan sementara oleh Satgas Covid-19. Adanya siswa dan guru yang terinfeksi Covid-19 melalui tes acak di 54 sekolah.
Tetap Satgas Covid-19 memastikan PTM terbatas tetap berlangsung di Kota Bandung karena jumlah siswa dan guru yang terinfeksi Covid-19 di bawah 5%.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa "Yang terjangkit Covid-19 masih dibawah 5%, secara kumulatif hasilnya sekitar 3,6%. Kalau belum masuk di 5% maka konsisten dengan regulasi PTMT tetap berjalan," ujarnya.
Ema mengatakan yang dijadikan sampling sekitar 3.500 dan ada 214 sekolah yang memiliki kasus positif Covid-19. PTM akan diberhentikan jika ada 5% persen kasus positif di satu sekolah.
"Saat ini sudah ada 54 sekolah yang diberhentikan sementara. Sesuai masa inkubasi maka diberikan waktu istirahat 15 hari," tutur Ema.
Ada sebanyak 70% SMA di Kota Bandung dari 54 sekolah yang memiliki kasus positif Covid-19. Menurut Ema, siswa dan tenaga pengajar yang terkonfirmasi positif pun tetap dalam pengawasan dan saat ini 100% bergejala ringan.
"Artinya, kalau dari perspektif epidemiologi, 10 hari mereka masa inkubasi. Mereka dapat kembali beraktivitas jika tidak ada pergeseran dan itu dimaknai sudah sembuh," tutur Ema.
Ema pun menyampaikan rapat terbatas (ratas) bersama Forkopimda pada Jumat mendatang hasilnya akan menentukan PTM terbatas di Kota Bandung akan terus dilanjutkan atau tidak.
Ema mengakui pihaknya belum memberikan rekomendasi untuk menghentikan PTM. Namun apabila ada 5% kasus di satu sekolah, otomatis PTM di berhentikan sementara di sekolah tersebut.
"Saat ini menggunakan metode sampling. Mudah-mudahan secara metode itu sudah cukup representatif secara keseluruhan," tutur Ema.