Kabarpendidikan.id Wakil Gubernur Gorontalo, H. Idris Rahim memonitoring pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang digelar di SMA N 1 Kota Gorontalo, Senin (18/10/2021).
Dalam kunjungannya, Wagub Idris turut didampingi oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan Misranda Nalole, Camat Kota Timur, Eladona Oktamina Sidiki, dan Kepala SMA N 1 Kota Gorontalo, Adianiwaty Polapa.
Idris menuturkan, “Saya lihat pelaksanaan PTM terbatas di SMAN 1 Kota Gorontalo sudah sesuai dengan petunjuk edaran empat menteri.”
Dalam pemantauan itu, Idris melihat aktivitas pembelajaran secara langsung bagi siswa yang hadir di dalam kelas, maupun pembelajaran secara daring untuk siswa yang berada di rumah. PTM terbatas di SMA N 1 Kota Gorontalo dilaksanakan dengan metode blended learning. Metode ini menggabungkan pembelajaran secara luring dan daring.
“Saya berharap para siswa dapat mengikuti dengan baik pelajaran yang diberikan oleh guru, baik secara langsung maupun daring,” ujar Wagub.
Di kesempatan yang sama, Kepala SMA N 1 Kota Gorontalo, Adianiwaty Polapa juga menjelaskan, pihaknya membagi setiap kelas dalam tiga kelompok dalam penerapan PTM terbatas. Kelompok pertama atau sepertiga dari jumlah siswa, hadir pada pembelajaran tatap muka dan dua pertiganya mengikuti pembelajaran secara daring.
Setiap kelompok mengikuti pembelajaran tatap muka selama dua hari dengan durasi empat jam, dari pukul 08.00 hingga 12.00 Wita, hari berikutnya bergantian dengan kelompok lain.
“Misalnya dalam satu kelas ada 36 siswa, kami bagi tiga kelompok menjadi 12 orang. Kelompok pertama hadir di sekolah Senin sampai Selasa, dua pertiganya belajar secara daring di rumah. Kemudian kelompok kedua Rabu dan Kamis, serta kelompok ketiga Jumat dan Sabtu,”tuturnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, sejak diberlakukan pada 6 September 2021, SMA N 1 Kota Gorontalo saat ini telah memasuki tahap ketiga uji coba PTM terbatas. Adianiwaty mengungkapkan, vaksinasi siswa menjadi kendala dalam penerapan PTM terbatas. Dari 1.380 total siswa SMA N 1 Kota Gorontalo, masih ada sekitar 30 persen yang belum divaksinasi.
“Siswa yang boleh mengikuti PTM terbatas adalah yang sudah divaksinasi. Sementara masih ada kurang lebih 30 persen siswa yang belum divaksinasi karena kecemasan orang tuanya. Oleh karena itu saya mengimbau orang tua yang anaknya belum divaksin bisa turut menyukseskan program pemerintah. Alhamdulillah 900 siswa yang sudah divaksin sampai hari ini dalam keadaan sehat,” tambahnya.