Kabarpendidikan.id Pembelajaran tatap muka (PTM) mulai digelar diberbagai wilayah, salah satunya Surabaya dengan pemeriksaan swab berkala bagi guru dan siswa SMP sebagai langkah awal. Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 27 sampai 29 Oktober 2021. Tri Aji Nugroho, Plt Kabid Sekolah Menengah Dindik Surabaya menerangkan bahwa pemeriksaan ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan penangan Covid dalam lingkungan pendidikan.
"Untuk menjamin kesehatan bersama dijelaskan dalam SOP Dinkes Surabaya bahwa sekolah yang mendapatkan rekomendasi PTM untuk melakukan pemeriksaan Swab RT-PCR, " ujar Aji di Surabaya, Rabu (27/10)
Aji juga menyatakan bahwa swab yang diselegarakan dan difasilitasi oleh Dispendik merupakan bentuk kewaspadaan terhadap penyelegaraan PTM ditengah pandemi ini. Jika nantinya ada yang terpapar dalam tes tersebut itu bukan berarti sebuah klaster.
"Kegiatan ini merupakan bentuk dari pencegahan awal, lebih cepat diketahui, maka lebih cepat pula penanganannya," ucap Aji.
Lanjut Aji bahwa jika hasil swab keluar dan seluruh hasil dari peserta tes negatif maka Dispendik Surabaya akan mengeluarkan surat rekomendasi dengan batasan siswa yang ikut PTM 25 persen.
Aji menambahkan bahwa untuk siswa yang belajar secara daring tidak perlu mengikuti tes swab tersebut dan sistem pembelajaran masih sama dengan sebelumnya. Untuk guru yang mengajar secara PTM, maka guru juga harus mengajar secara daring pula.
Aji menyatakan, "Terdapat 72.003 siswa SMP negeri dan swasta se-Surabaya yang akan menjadi sasaran kegiatan ini, dan jumlah total yang sudah mengadakan PTM berjumlah 115 sekolah."