Kabarpendidikan.id Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai diberlakukan tidak hanya di Indonesia, namun juga di beberapa negara lain di dunia. Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan beberapa anjuran agar kegiatan sekolah tatap muka tetap aman.
Dr Maria Van Kerkhove Ahli Epidemiologi Penyakit Menular WHO menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus untuk turut mendukung sekolah tatap muka agar tetap berlangsung secara aman selama pandemi Covid-19.
Ia menyampaikan, hal paling dasar, sekolah harus memastikan terlebih dahulu mengenai optimalisasi pencegahan penularan di lingkungan komunitas tempat tinggal.
Kemudian orang tua harus memastikan sekolah memiliki sistem yang baik untuk memantau kondisi kesehatan siswa dan tenaga pengajar. Hal ini penting untuk mendeteksi kasus dan mempermudah pemantauan kalau-kalau terjadi infeksi virus.
Lebih lanjut, komunikasi dengan siswa juga harus berjalan dengan baik. Orang tua juga harus mendapat informasi yang jelas tentang apa yang harus dilakukan jika seorang siswa sedang tidak sehat atau jika seorang guru tidak sehat. “Jika siswa merasa tidak sehat, kami menyarankan agar mereka tinggal di rumah dan dirawat oleh orang tua atau wali di rumah. Jika ada kasus di sekolah, mereka harus dapat dideteksi sehingga mereka dapat menerima perawatan yang tepat,” kata Maria.
Terakhir, dalam lingkup keluarga, upaya maksimal untuk mencegah penularan, meminimalisir paparan terhadap virus harus dilakukan dengan seksama. “Ini tentang desinfeksi, meningkatkan ventilasi, menjaga jarak, memakai masker. Dan jika ada vaksin yang tersedia di daerah tersebut, pastikan bahwa vaksinasi dilakukan di komunitas tersebut di antara kelompok prioritas yang tinggal di sana,” ujarnya.