Karya Riska Dewi Herawati
Mahasiswa S1 Bahasa Inggris FKIP Uhamka
Pandemi covid yang sedang kita hadapi saat ini semakin merambat kemana-mana, setiap hari kasus pasien positive covid selalu memecahkan rekor terbaru dan semakin tinggi. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama sudah berusaha semampunya untuk meredam kasus ini agar tidak selalu melonjak keatas. Banyak nakes (tenaga kesehatan) yang berguguran di tengah-tengah pengabdiannya membantu pasien-pasien yang menderita covid. Namun di sisi masyarakat yang membantu, mentaati serta menjalankan prokes (protokol kesehatan) yang diwajibkan masih ada banyak masyarakat yang meninggalkan hal-hal yang wajib tersebut.
Pada tahun 2020 akhir ada putusan dari kemendikbud bahwa sekolah tatap muka sudah bisa dilakukan pada bulan januari tahun 2021 namun ada pengunduran dikarenakan lonjakan tinggi kasus covid. Beberapa waktu lalu sudah banyak daerah-daerah yang sekolahnya telah melakukan pembelajaran secara tatap muka. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Semua sekolah ditutup kembali karena sudah banyak sekali mutasi-mutasi virus covid yang semakin mengganas. Proses vaksin pun belum menyeluruh ke semua masyarakat di Indonesia.
Indonesia banyak mengalami kasus-kasus yang dihadapi di tengah-tengah pandemi ini, mulai dari korupsi bansos hingga menyebarnya hoax-hoax tentang dipertanyakannya apakah covid itu ada atau hanya akal-akalan. Alangkah baiknya kita sebagai masyarakat tidak mudah menerima informasi-informasi yang belum ada buktinya dari para ahli. Jangan langsung mempercayai hoax-hoax yang menyebar. Tanpa bantuan dari masyarakat maka covid di Indonesia akan sulit diredam.
Jika terus seperti itu maka dunia pendidikan akan selamanya melawati daring. Jika hal itu terjadi maka akan menjadi masalah yang besar. Karena buktinya kita melakukan pembelajaran daring kurang lebih sudah satu tahun lebih dan sudah banyak siswa maupun mahasiswa yang tertekan, dikarenakan kurang efektifnya pembelajaran tersebut. Banyak juga anak-anak sekolah dasar sekarang ini diperintahkan sekolah daring namun yang mengerjakan tugas nya malah orang tua mereka. Bahkan masih banyak orang tua yang membiarkan anak-anak nya bermain tanpa masker di luaran sana padahal saat ini seharusnya kita harus berdiam diri dirumah saja jika tidak ada hal-hal penting yang ingin dilakukan.
Untuk terlaksananya sekolah tatap muka agar pembelajaran bisa berjalan efektif maka kita sebagai masyarakat Indonesia harus membantu pada tenaga kesehatan untuk selalu mentaati dan menjalankan prokes (protokol kesehatan) kemanapun dan kapanpun. Waktu yang tepat untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka adalah saat covid ini mereda dan kasus covid di Indonesia tidak selalu bertambah setiap harinya. Dengan itu maka sebaiknya saat ini kita berdiam diri saja dirumah jika tidak ada hal penting yang perlu dilakukan di luaran sana. Jika tidak ada halangan maka segera melakukan vaksin agar tubuh kita mampu menghadapi virus itu. Semoga Indonesia bisa segera sembuh dan bisa melakukan segala aktivitas dalam bidang apapun.
