Karya Revina Herdian
Mahasiswa S1 Pendidikan B.Indonesia FKIP Uhamka
Dengan adanya tahun ajaran baru 2021 – 2022 di pertengahan Juli mendatang, maka Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan telah memberikan wacana jika nanti akan ada sekolah tatap muka. Namun untuk kesekian kalinya wacana tersebut dibatalkan karena meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal Juli ini, bisa hampir 300.000 kasus setiap harinya.
Banyak sekolah dasar yang telah melaksanakan tatap muka terbatas (masuknya selang – seling) dan Sumatera Barat menjadi provinsi pertama yang menggelar sekolah tatap muka pada 2021. Lalu, di Solo, Jawa Tengah hampir lebih dari 20 sekolah telah melaksanakan sekolah tatap muka pada bulan Maret lalu.
Di Indonesia sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat mulai 3-20 Juli, membuat sekolah offline ini tertunda lagi. Para siswa dan pengajar harus lebih bersabar lagi untuk kembali ke sekolah karena sekarang Covid-19 sedang melonjak – lonjaknya.
Kini angan – angan siswa/siswi untuk belajar normal harus dipendam lagi. Kembali dari awal lagi sekolah daring dari rumah untuk mengurangi angka Covid-19 yang setiap harinya meningkat. Harapan untuk bertemu teman – teman baru harus diurungkan lagi.