Kabarpendidikan.id
Prodi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Uhamka gelar
webinar Resiliensi Pendidik dan Pemimpin Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19
secara virtual melalui zoommeeting
Sabtu (11/09). Webinar yang diinisiasi oleh Prodi berkolaborasi dengan alumni dan mahasiswa aktif angkatan
42 Prodi Magister Administrasi Pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan resiliensi pendidik dan pemimpin
pendidikan di masa pandemi.
Direktur
Pascasarjana Uhamka Ade Hikmat
mengatakan dalam sambutan, “untuk mewujudkan upaya perbaikan proses interaksi
pembelajaran dan proses assessment yang sesuai maka peran serta Prodi MAP sangat tepat dengan mengadakan webinar yang
mengusung tema ResIliensi Pendidik dan Pemimpin Pendidikan di Masa Pandemi
Covid-19.”
Kemudian beliau
memaparkan kembali makna dari resiliensi. “Kita tahu bahwa resiliensi adalah
kemampuan yang diperoleh seseorang melalui proses belajar dari pengalaman hidup
yang pahit kemudian bisa mengubah seseorang lebih percaya diri dan mempunyai
kemampuan dalam menanganai sekaligus memberikan solusi dalam menyelesaikan
masalah dan persoalan yang dihadapi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Jadi
ada kemampuan beradaptasi yang sangat kuat, tutur Ade.
Ade pun menyampaikan harapan setelah peserta mengikuti webinar yang berlangsung selama 3
jam ini. “Secara ringkas, saya berharap hasil webinar ini dapat merumuskan tiga
tujuan penting yaitu: Pertama, meningkatkan kompetensi profesional guru dalam
interaksi dan assessment pembelajaran online. Kedua, bisa meningkatkan
kompetensi profesional guru dalam membangun pembelajaran online efektif,
efisien dan interaktif. Ketiga, meningkatkan minat dan motivasi peserta didik
dalam proses pembelajaran yang dapar membentuk karakter peseta didik,”
terangnya.
Webinar tersebut
diikuti oleh kepala sekolah dan guru dari jenjang TK sampai SMK dengan antusias.
Selain itu, dua pemantik webinar berasal dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Banten (Tabrani) dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang (Jamaluddin) serta
dua narasumber yang mumpuni, yaitu Abdul Rahman A. Ghani selaku Wakil Rektor I
Uhamka dan Syamsiah selaku Kepala SDS
Muhammadiyah 09 Plus Duren Sawit.
Abdul R. A. Ghani
menjelaskan konsep dan teori resiliensi sementara praktiknya dibahas oleh
Syamsiah. “Resiliensi atau ketahanan diri pada lembaga adalah perasyarat
penting bagi siapapun karena lingkungan dapat berubah terus-menerus sementara
itu ketahanan merupakan proses bukan tujuan. Tidak ada hal tetap dalam setiap
lembaga segalanya terus berubah dan bahkan perubahan bisa sangat ekstrim dan
kita harus bisa beradaptasi. Mengembangkan ketahanan adalah komitmen
organisasi, tim, dan individu. Berbagi dan memberi kepada sesama adalah hal
penting dalam menghadapi masalah dan tantangan,” papar Abdul Rahman A Ghani
selaku narasumber.
Ghani pun
melanjutkan, “tugas pendidik maupun manajemen pendidik yaitu menciptakan
lingkungan yang mendukung di mana orang merasa percaya diri untuk berbagi. Karena
kemampuan berbicara dengan kelompok atau teman sebaya dapat membuat individu
merasa lebih tangguh dan lebih banyak sumber daya.”
“Akhirnya dalam
meghadapi tantangan pembelajaran daring saat pandemi Covid-19 hanya pendidik
dan pemimpin pendidik yang visioner dan berkarakter (taqwa) yang berpotensi
dapat keluar dari tekanan pandemi yang berkepanjangan ini,” tambahnya.