Karya Indah Taufani Angkawijaya Putri
Mahasiswa Uhamka
Pendidikan merupakan kebutuhan utama yang harus dimiliki manusia dan juga suatu tolak ukur majunya suatu bangsa. Tahun ketahun proses pembelajaran mulai berbeda. Indonesia berada di peringkat ke-60 dalam soal minat membaca menurut data UNESCO. Hal ini dikarenakan karena kualitas tenaga pendidik di Indonesia yang masih rendah serta gaji guru honorer yang masi sangat kecil. Bukan hanya itu saja tetapi masih banyak Gedung sekolah dan fasilitas pembelajaran yang belum memadai.
Kurikulum yang terus berubah karna pergantian Menteri Pendidikan dalam tempo waktu yang singkat semakin menambah rumit system Pendidikan Indonesia. Mata pelajaran yang makin banyak dan kualitas murid yang terus menerus mengalami penurunan dalam suatu Pendidikan yang tentunya harus dicarikan suatu soalusi agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan yang bisa menyebabkan kerusakan ke berbagai aspek.
Dunia Pendidikan salah satunya Indonesia merasa bahwa hilangnya suatu esensi dan guru yang tidak semuanya bisa dijadikan figur teladan pada tahun-tahun belakangan ini. Pada dasarnya keberhasilan Pendidikan di suatu negara dilihat dari kualitas generasi bangsa yang dihasilkan. Namun faktanya saat ini ahlak yang dimiliki siswa semakin berantakan dalam seks bebas, narkoba, teruma menjadi pelaku tawuran.
Dari permasalahan diatas salah satu penanggulangannya dengan cara mendidik karakteristik siswa. Dari karakter tersebut pendidik bisa mencoba mengoptimalkan sistem pembelajaran yang seperti p yang baik untuk bisa dipahami setiap murid. Begitu banyaknya pengaruh-pengaruh Pendidikan yang sangat mencook seperti persaingan dimana-mana dengan adanya dekriminasi di lingkungan Pendidikan.