Kabarpendidikan.id Teknik pengajaran di India disebut sudah tertinggal ditengah zaman yang semakin berkembang.
India harus mulai melakukan
perubahan dari pendidikan tradisional ke teknik pendidikan modern. Guru sekolah
yang memenangkan Hadiah Guru Dunia tahun 2020 Ranjitsinh Disale menyampaikan,
India harus melengkapi guru dengan teknik dan teknologi untuk memberikan
pendidikan terbaik pada siswa abad 21.
Hal ini ia disampaikan Disale satu hari sebelum Hari Guru India yang
jatuh pada tanggal 5 September. "Kita juga harus mengikuti apa yang
terjadi di ruang kelas (untuk menentukan) apakah pelatihan digunakan dengan
efektif. Tidak ada mekanisme dalam sistem pendidikan untuk memastikan performa guru
usai mereka mengajar," tutur Disale pada Anadolu Agency, Sabtu (4/9).
Ia juga turut menyampaikan, guru
tidak dihormati dan harusnya guru dibiarkan fokus untuk mengajar, bukan diminta
melakukan tugas yang lain yang tidak berkaitan dengan keahliannya. "Selama
pandemi kami melihat banyak tempat, mereka diminta melakukan tugas di luar
tugas sekolah seperti mengendalikan kerumunan, di banyak tempat mereka terlibat
dalam vaksinasi," tambah Disale.
Dia juga membahas upaya
mempromosikan pendidikan untuk anak perempuan. Ia mengatakan memberdayakan
siswa terutama siswi adalah langkah yang diperlukan saat ini. "Opini
pribadi saya, kami harus mulai berinvestasi pada pendidikan anak perempuan.
Potensi mereka belum ditemukan. Kami harus memberdayakan anak perempuan,"
katanya.
"Karena besarnya angka anak
perempuan putus sekolah, saya pikir saatnya untuk bertindak, ini masalah
pemerintah," tambah Disale.
Disale adalah guru sekolah dasar
di sebuah desa di sebelah barat Negara Bagian Maharashtra. Ia memenangkan lima
juta dolar AS dari Hadiah Guru Dunia yang disponsori Varkey Foundation dan
digelar bersama Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB
(UNESCO).
Pria berusia 33 tahun itu dikenal
atas upaya mendorong pendidikan pada anak perempuan serta otak di balik QR code
buku ajar sekolah di India. Ia mengatakan negaranya harus menggunakan
'kebijakan siswa sentris' di mana para siswa dapat dengan bebas 'belajar apa
yang ingin mereka pelajari dan di mana pun yang mereka inginkan'.
"Kami harus melengkapi
mereka (para guru) dengan teknik dan teknologi yang lebih baik. Di India guru
abad 21 membutuhkan teknik pengajaran abad 21," kata Disale.
"Selama pandemi guru dilatih
bagaimana caranya mengajak secara daring tapi siswa tidak dilatih belajar
secara daring," tambahnya.