Kabarpendidikan.id Pandemi covid-19 yang melanda diseluruh belahan dunia, telah membawa disrupsi dalam model pembelajaran. Proses pembelajaran saat ini banyak memanfaatkan teknologi dengan berbasis digital.
Iwan Syahril, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menyampaikan, situasi pandemi covid-19 saat ini menjadi tantangan yang mendisrupsi bidang pendidikan. Namun, hal tersebut harus pula dimanfaatkan.
"Covid-19 bisa jadi kebun optimisme yang bisa kita panen bersama-sama. Kesempatan untuk menuai transformasi di bidang pendidikan," tutur Iwan saat acara pembukaan peluncuran aplikasi pembelajaran e-Pintar dari Tanoto Foundation, Selasa, 14 September 2021.
Iwan juga turut mengatakan, pada awalnya terdapat keraguan dari guru dalam pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran. Namun seiring waktu, para guru berangsur-angsur menyerap pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran.
"Dalam kondisi covid-19, dengan segala keterbatasan, guru tetap berjuang demi murid. Bersama rekan-rekannya saling berbagi dengan memanfaatkan pembelajaran digital," tuturnya.
Menurut Iwan, di tengah situasi pandemi, transformasi pembelajaran dengan menggunakan media teknologi digital paling baik dilakukan secara bersama-sama. Guru didorongnya untuk saling berbagi dan bergotong royong dalam memanfaatkan pembelajaran melalui teknologi digital.
Dalam kesempatan yang sama, Tanoto Foundation turut meluncurkan aplikasi pelatihan guru dan kepala sekolah dengan berbasis digital. Platform pada laman https://pintartanoto.id itu sudah diakses oleh 480 guru.
Pada tahun ini, ditargetkan ada 50.000 guru yang sudah terhubung dalam aplikasi e-Pintar. CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo, mengatakan, platform bernama e-pintar itu merupakan sarana pelatihan guru berbasis digital yang bisa diakses oleh siapa aja dan tanpa biaya.
Pemanfaatan platform berbasis digital ini didasari oleh kenyataan bahwa teknologi digital kini telah mengubah cara bekerja. "Teknologi digital kini menjadi alat bantu yang memberi pengaruh besar untuk peningkatan kualitas pendidikan," tuturnya.
Menurutnya, platform ini berisi konten pelatihan guru untuk pembelajaran aktif. Pelatihan berlangsung selama 1,5 bulan dengan metode blended learning.
Ia menyampaikan, ada cara belajar mandiri secara asinkronus melalui platform. Selain itu, ada diskusi sinkronus dengan dibimbing fasilitator melalui zoom atau forum kelompok kerja guru.