Kabarpendidikan.id Untuk kali pertama Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyapa 1.050 mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) saat membuka kegiatan Masa Ta'aruf dan Keakraban (Mastaka) secara hybrid, yakni daring dan luring, pada Selasa (21/9).
Di kesempatan itu, Mendikbud
Nadiem menyampaikan kepada mahasiswa baru mengenai sistem Merdeka Belajar.
Sistem Merdeka Belajar menurut Nadiem, dikembangkan untuk mendapatkan calon
pemimpin masa depan yang memiliki kualitas.
Pada sisi yang lebih praktis,
sistem Merdeka Belajar baginya memberikan kebebasan pada lembaga pendidikan dan
dosen dari birokrasi yang dikenal berbelit.
Selain itu mahasiswa juga mendapatkan
kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai yang bertujuan mendorong
mahasiswa untuk menguasai berbagai disiplin ilmu yang berguna untuk memasuki
dunia kerja.
"Kampus Merdeka memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.
Adanya konsep belajar merdeka tentunya bertujuan untuk memberikan keleluasaan
kepada mahasiswa untuk belajar diluar kampus," tutur Nadiem dikutip dari
rilis PP Muhammadiyah, Rabu (22/9).
Menyambung pembicaraan Nadiem,
Rektor UMMI Sakti Alamsyah juga turut menjelaskan kegiatan Mastaka digelar
untuk seluruh mahasiswa baru pada jenjang pendidikan Sarjana, Diploma, dan
Magister di UMMI Tahun Akademik 2021/2022.
Kegiatan ini merupakan pembinaan
idealisme, menanamkan dan membina sikap cinta tanah air, kepedulian terhadap
lingkungan perguruan tinggi di lingkungan UMMI, untuk menciptakan generasi yang
berkarakter jujur, cerdas, peduli, bertanggung jawab dan tangguh terhadap
almamater," tuturnya.
Pembukaan Mastaka selain dihadiri
Nadiem Makarim juga menghadirkan Ketua Siber Kreasi Keminfo Yosi Mokalu dan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Najih Prasetyo.