Karya Nurul Rahmah
Mahasiswa S1 Pendidikan B.Indonesia FKIP Uhamka
Pada zaman sekarang, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan proses pembelajaran di ruang kelas. Pembelajaran tidak lagi hanya untuk mencerdaskan, melainkan juga menghibur dan menginspirasi. Dengan demikian, para siswa akan semakin terdorong untuk mencari tahu lebih lanjut.
Media memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan sebagai suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan (Asyar,201). Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan, dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, antara lain, buku, tape recorder, kaset, video, kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi dan komputer.
Seperti diketahui, Recount Text adalah jenis text yang menceritakan tentang suatu cerita, tindakan, atau kegiatan. Biasanya Recount Text menceritakan tentang pengalaman seseorang. Sedangkan tujuan Recount Text adalah untuk menghibur pembaca, sehingga tidak terdapat konflik dalam text ini. Selain itu, text bertujuan memberikan informasi pada pembaca.
Ciri-ciri Recount Text, menggunakan kalimat Past Tense, menggunakan Adverb, dan Adverbial Phrase untuk mengungkapkan waktu, tempat dan cara, menggunakan Conjuction dan Time Connectives guna mengurutkan peristiwa atau kejadian. Sedangkan Generic Structure of Recount Text adalah, 1) Orientation, menceritakan mengenai latar belakang informasi tentang siapa, dimana, kapan kejadian atau peristiwa terjadi. 2) Events, menceritakan serangkaian peristiwa yang terjadi sesuai urutan kronologis. 3) Re-Orientation, merupakan penutup atau kesimpulan cerita. Untuk menutup suatu cerita, bisa dengan memberikan opini mengenai cerita tersebut.
Nah, berikut ini ada beberapa kiat untuk memaksimalkan film sebagai media pembelajaran.
1. Pilihlah jenis film yang mendidik
Ada banyak jenis film yang beredar saat ini. Ada yang mengandung nilai-nilai pembelajaran yang sangat baik, ada pula yang tidak. Guru harus pandai mengamati film apa saja yang termasuk dalam kategori baik dan sebaliknya. Film yang baik akan menjadi tontonan yang menarik sekaligus bermanfaat.
2. Film harus sesuai dengan usia anak
Pada umumnya, film dilengkapi dengan ketentuan usia menonton. Jika anak masih berstatus murid SD (Sekolah Dasar), pilihlah jenis film yang berada dalam kategori di bawah 12 tahun.
Jika SMA, jangan pilih jenis film yang hanya bisa ditonton oleh 18+. Film-film berkategori 18+ hanya boleh ditonton oleh orang dewasa yang notabene dianggap sudah bisa memahami dampaknya.
3. Jalan cerita film harus menarik
Kiat lain yang harus dipahami oleh para pendidik adalah mengenal jenis film yang menarik bagi anak. Biasanya, anak lebih menyukai film dengan visual yang memukau dan tidak betah menonton film yang berisi percakapan saja.
Selain itu, anak-anak juga menyukai film yang sederhana, tetapi tidak monoton. Anda bisa memilih jenis film animasi yang menyerupai aslinya dan umumnya dikemas dengan sangat apik.
4. Tegaskan nilai yang didapat pada akhir sesi menonton
Sangat penting bagi pendidik untuk menegaskan kembali nilai-nilai apa yang bisa diambil dari aktivitas menonton tersebut. Dengan demikian, anak akan lebih jeli menyadari dan dapat mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan film sebagai media pembelajaran sudah lama dikenal orang. Ada beberapa keuntungan utama menggunakan media pembelajaran film antara lain, 1) film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa. Film merupakan pengganti alam sekitar. Bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat. 2) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan berulang-ulang. 3) Selain mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. 4) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. 5) Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung. 6) Film dan video dapat ditunjukkan kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok heterogen, maupun perorangan. 7) Dengan kemampuan teknik pengambilan gambar frame demi frame dapat ditampilkan secara singkat dalam beberapa menit saja.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa sebagai berikut, pertama, guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran Recount Text. Kedua, guru menyampaikan dengan rinci tentang pengertian Recount Text, ciri-cirinya dan Generic Structure of Recount Text. Ketiga, guru menampilkan beberapa film pendek. Keempat, siswa melihat film dan memahami isi dari film tersebut. Kelima, siswa diminta menceritakan kembali film yang sudah dilihat sebelumnya secara tertulis dengan bahasa yang sederhana.