Kabarpendidikan.id Di Jepang, sekolah merupakan salah satu hal terpenting untuk menunjang kehidupan dan masa depan. Di Jepang terdapat 210 hari waktu untuk bersekolah hal ini tidak mengherankan karena Jepang sendiri terkenal sebagai negara yang maju.
Salah satu yang membuat Jepang
menjadi negara yang maju adalah penerapan sistem pendidikan di sana yang
tergolong lebih unggul dari yang lain. Seperti dikutip dari Bright Side,
berikut ini 7 rahasia sukses sistem pendidikan di Jepang.
Tidur Dalam Kelas Justru
Dipandang Sebagai Tanda Dedikasi
Jika di kebanyakan negara lain
tidur dalam kelas dipandang sebagai kemalasan atau tanda tidak hormat, maka
berbeda dengan di Jepang. Di negara Jepang tidur di dalam sudah menjadi
pemandangan umum. Hal itu dikarenakan sekolah memiliki jadwal yang padat.
Sehingga di Jepang, tidur di dalam kelas dianggap sebagai tanda dedikasi.
Ujian Sekolah Baru Diadakan di
Kelas 4 ke Atas
Mungkin aturan ini cukup berbeda
dari sekolah-sekolah di negara lain dan dianggap sedikit aneh. Namun sekolah di
Jepang nyatanya lebih mengutamakan tata krama dibanding pengetahuan. Itulah
mengapa selama 3 tahun pertama tujuan sekolah di Jepang adalah untuk
mengembangkan karakter siswa-siswinya dan membentuk sopan santun. Para
siswa-siswi akan diajarkan bagaimana caranya menjadi murah hati, berempati, dan
memiliki belas kasih. Selain itu para murid juga diajarkan untuk menghormati
orang lain dan membentuk ikatan dengan alam dan hewan.
Murid Membersihkan Sekolahnya
Sendiri
Jika di sekolah-sekolah pada
umumnya mempekerjakan petugas kebersihan, maka tidak demikian dengan sekolah di
Jepang. Di Jepang, sekolah mewajibkan murid-muridnya untuk bertanggung jawab
dengan kebersihan ruang kelas, kafetaria, hingga toilet. Hal itu bertujuan
untuk mendidik para muridnya untuk saling membantu dan bekerja dalam tim.
Dengan membersihkan meja, menyapu, dan mengepel lantai, para murid belajar
untuk menghargai pekerjaan mereka sendiri dan juga orang lain.
Murid dan Guru Makan Bersama di
Dalam Kelas
Sekolah di Jepang membiasakan
murid-muridnya untuk makan bersama dengan gurunya di ruang kelas. Hal itu
dipercaya dapat mendekatkan hubungan antara guru dan muridnya. Saat makan
bersama biasanya guru dan murid juga akan saling berbincang untuk menciptakan
suasana kekeluargaan. Selain itu, sistem pendidikan di Jepang juga memastikan
para muridnya mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Untuk murid Sekolah Dasar
dan Sekolah Menengah Pertama, menu makan siang biasanya dimasak dengan standar
kesehatan oleh juru masak yang berkualifikasi.
Para Murid Mengikuti Les Tambahan
Les tambahan sangat populer di
Jepang. Dengan les tambahan, para murid bisa mempelajari hal baru. Biasanya les
tambahan diadakan di malam hari. Dan dengan mengikuti kelas tambahan itu,
kesempatan para murid untuk masuk di Sekolah Menengah Pertama yang bagus jadi
lebih meningkat. Tak seperti kebanyakan murid di negara-negara lain, di Jepang
les tambahan pun tetap diadakan di hari libur maupun akhir pekan.
Murid di Jepang Belajar Puisi dan
Menulis Kaligrafi Jepang
Kaligrafi Jepang, juga disebut
Shodo, adalah bentuk seni di mana orang menulis karakter kanji yang bermakna
(karakter Cina yang digunakan dalam sistem penulisan Jepang) dengan cara yang
ekspresif dan kreatif. Di sisi lain, Haiku adalah bentuk puisi di mana frasa
sederhana digunakan untuk menyampaikan emosi yang mendalam kepada pembaca.
Bentuk puisi ini dianggap memiliki efek intelektual, terapeutik, dan estetika.
Kedua kelas ini mengajarkan anak-anak untuk menghormati tradisi dan menghargai
budaya mereka.
Sekolah di Jepang Mewajibkan Para
Muridnya untuk Mengenakan Seragam
Aturan untuk mengenakan seragam
bagi para murid di Jepang dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan,
meningkatkan rasa kebersamaan dan juga kekeluargaan di antara para siswa.
Aturan tersebut dimaksudkan agar apa murid bisa memfokuskan diri untuk
mengekspresikan diri melalui metode lain di luar cara berpakaian.