Kabarpendidikan.id Tingginya frekuensi pembuangan sampah plastik di sungai oleh masyarakat, membuat timbunan sampah itu menumpuk ketika hanyut di kawasan pesisir. Berawal dari permasalahan tersebut, para mahasiswa yang menjadi 'river warrior' atau pejuang kebersihan sungai dari beberapa perguruan tinggi (PT) di Surabaya pun tergerak untuk melakukan aksi sosial.
Bersama dengan Ecological
Observation & Wetlands Conservation (Ecoton Foundation), para mahasiswa di
Surabaya melakukan pembebasan sampah plastik di pohon-pohon mangrove di Pantai
Timur Surabaya, Minggu (22/8/2021).
Kegiatan tersebut dilakukan untuk
membersihkan sampah plastik yang dibuang di sungai yang berakhir di pantai. Mahasiswa
itu berasal dari Mahasiswa Biologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya (UINSA), komunitas Mahasiswa Jurusan kelautan dan Perikanan Universitas
Airlangga, juga anggota Komunitas Lingkungan Mahasiswa Jurusan Kimia
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UINMA) Malang dan beberapa
mahasiswa Perguruan tinggi di Surabaya.
"Pohon-pohon mangrove di
pesisir akan mati jika tidak dibebaskan dari sampah-sampah plastik yang melilit
dahan dan akarnya. Kami ingin berkontribusi membersihkan sampah plastik yang
dibuang di sungai dan berakhir di Pantai," ungkap Laili Nurdiyanah,
seorang Mahasiswi UINMA, bersama 50 orang relawan Sungai Nusantara.
Mahasiswi Semester 7 Jurusan
Biologi UINSA, Indah Kurnia Sari juga turut menyampaikan, aksi pembebasan
mangrove itu dilakukan dari sampah plastik di Pantai Wonorejo muara Kali
Wonokromo. Kegiatan tersebut untuk mengurangi sampah plastik di laut.
"Setiap tahun penduduk Indonesia menyumbang 2,6 juta ton sampah plastik yang mencemari laut dan itu berasal dari sungai-sungai. Total sampah plastik yang terbuang ke laut 3,2 ton, membuat Indonesia menjadi penyumbang pencemaran plastik terbesar kedua di dunia," tutur Indah.
Lebih lanjut Indah merasa prihatin dengan banyaknya sampah
plastik yang ditemukan di sepanjang Pantai Wonorejo. "Siapa lagi yang akan
peduli terhadap kebersihan lingkungan. Ini bentuk perjuangan zaman
sekarang," katanya. TS