Kabarpendidikan.id Pusat Kajian Halal Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (PKHU) selenggarakan webinar nasional dengan tema Perspektif Halal dan Thoyyib Vaksin Covid-19, Sabtu (7/8).
Kegiatan yang diselenggarakan melalui online virtual zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal youtube ini Pusat Kajian Halal Uhamka (PKHU) ini dimulai dari pukul 08:00 WIB hingga selesai.
Kegiatan webinar nasional ini turut mengundang narasumber yaitu, Ir M Nadratuzzaman Hosen selaku Direktur Utama LPH-KHT PP Muhammadiyah, Dr H M Asrorun selaku ketua bidang fatwa MUI, Dr Ir Mulyorini Rahayuningsih selaku senior auditor LPPOM MUI, Dr Apt Neni Nurainy yang merupakan R&D Project Senior Integration Manager, PT. BioFarma serta Dra apt Tri Asti Isnariani selaku Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif.
Apt Etin Diah Permanasari selaku ketua Pusat Kajian Halal Uhamka menuturkan, “Seperti yang kita ketahui, banyak sekali vaksin yang beredar di Indonesia. Kita juga tahu bahwa bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam dan dalam ajaran agama Islam sebagai muslim yang baik kita memiliki kewajiban untuk mengkonsumsi dan menggunakan produk-produk yang halal, mulai dari pangan, kemudian sandang dan termasuk juga produk kesehatan yaitu dalam hal ini adalah vaksin,” tuturnya.
Menurut Etin, hal ini tentu menjadi fokus kita bersama, bagaimana aspek kehalalan dan keamanan vaksin Covid-19 yang akan kita gunakan.
Etin berharap, kegiatan webinar nasional ini dapat bermanfaat dan menjawab banyaknya keraguan dari peserta.
Di lain pihak, Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka mengatakan, “sesuai dengan visi Uhamka yaitu prophetic teaching university, kegiatan webinar nasional ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pusat Studi halal beserta farmasi terus meningkatkan kinerjanya dan fokus,” ujarnya.
Gunawan pun mengungkapkan program studi di Uhamka yang terkait dengan kesehatan dan farmasi di uhamka, itu menekankan halal dan thoyyib. “misalnya pada prodi ilmu gizi yang fokus dengan standar unggulan yaitu gizi halal. Begitu juga di farmasi, pusat studi halal ini kita kembangkan di farmasi. Di Indonesia ini sangat langka farmasi yang memfokuskan terkait kehalalan.” jelasnya.