Karya Dhafa rezky Adjie Santoso
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Pendidikan merupakan jembatan mencerdaskan generasi bangsa, pendidikan memiliki peranan yang begitu penting dalam kemajuan negeri ini. Apabila masyarakat memiliki pendidikan yang lebih baik maka kita tidak akan dipandang sebelah mata oleh orang lain bahkan oleh negara lain. Pendidikan merupakan bekal utama dalam kehidupan. Dengan pendidikan kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,mana yang boleh dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Akan tetapi kondisi pendidikan saat ini bisa dikatakan sangat memperihatinkan, dimana moral dan sopan santun siswa masih sangat rendah, banyak dari para pelajar yang suka tawuran dengan sesama pelajar, tindak kekerasan, bahkan mereka tidak lagi memiliki rasa malu berpegangan tangan dengan lawan jenisnya di tempat umum, hal ini didasari karena kurangnya moral serta akidah para pelajar.
Banyak yang menjadi faktor kurangya moral pelajar saat ini, salah satu yang mempengaruhi krisis moral para pelajar saat ini adalah peranan gadget dan kekurangannya interaksi anak dengan orang tua. Dengan gadget para pelajar bebas membrosing hal-hal yang dinginkan, rasa sosialisasi terhadap hal-hal disekitarnya menjadi berkurang diakibatkan mereka terlalu sibuk dengan mengurus gadget bahkan sampai lupa dengan keadaan disekelilingnya. Dalam hal ini peranan orang tua dan guru sangat menentukan moral serta sopan santun para siswa, orang tua bisa melakukan-pendekatan-pendekatan terhadap anaknya bahkan orang tua bisa berperan sebagai sahabat anaknya tersebut, dengan demikian anak akan merasa diperhatikan dan gampang menyampaikan perasaan yang dialaminyaa saat itu. Guru adalah orang tua kedua bagi anak didiknya, guru harus bisa berperan ganda menjadi seorang guru dan menjadi orang tua bagi anak didiknya,guru tidak hanya memiliki tugas mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi seorang guru harus mampu menciptakan siswa-siswi yang berkarakter,guru harus menanamkan moral serta akidah yang kuat terhadap anak didiknya.
Seorang guru harus menjadi teladan yang baik bagi para siswa dalam mewujudkan perilaku siswa yang berkarakter, oleh sebab itu bukan hanya seorang siswa yang dituntut memiliki moral dan akidah yang baik seorang guru sekalipun harus memiliki moral serta akidah yang baik sehingga siswa dapat mengambil ibrah dan contoh dari seorang guru tersebut. Apapun yang dilakukan oleh seorang guru akan terekam dimemori siswa. Seperti pepatah yang mengatkan “guru kecing berdiri murid kencing berlari” didalam pepatah ini kita dapat mengambil kesimpulan apabila kita memberikan contoh yang tidak baik terhadap anak didik kita maka jangan heran jika suatu saat nanti siswa kita akan melakukan hal yang lebih parah dari kita. Maka dari itu seorang guru harus mampu memberikan contoh-contoh yang baik bagi peserta didiknya.
Bukan hanya seorang murid yang mengalami krisis moral bahkan dizaman sekarangpun ada seorang guru yang memiliki krisis moral dan akidah. Seorang guru ini tega mencabuli sisiwinya, miris sangatlah tidak patut dicontoh guru seperti ini yang tidak memegang teguh etika sebagai pendidik bagi anak didiknya.bukannya mencerdaskan generasi penerus bangsa, ini malah merusak generasi dan masa depan anak didik. Guru seperti inilah yang dikatakan krisi moral dan akidah. Kira-kira apa yang mendasari seorang guru sehingga tega berbuat sekeji itu, tak lain dan tak bukan karena krisis moral serta akidah dari seorang guru tersebut serta kurangnya menghayati tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik yang mulia. Guru yang baik tidak sepaputnya melakukan hal-hal seperti demikian . Kita merupakan contoh bagi mereka,berilah contoh yang baik agar anak didik kita dapat mengambil contoh dari gerak-gerik,tutur kata serta tingkah laku kita. Murid yang berkarakter adalah hasil dari guru yang hebat.