Karya Agustina Nuraini
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Sebelum masuknya covid-19 diindonesia, sejak dahulu pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, datang ke sekolah dan melakukan kegiatan belajar mengajar bersama dalam satu ruangan. Hal ini lebih efektif dan efesien dibandingkan pembelajaran secraa online seperti saat ini. Tanpa bisa bertemu karena semua itu dilakukan dirumah masing-masing. semua guru, dosen, siswa dan seluruh pelaku terkait dengan tenaga pendidikan pun sudah mulai resah dengan keadaan seperti ini. Banyak bahkan hamper seluruh siswa ataupun mahasiwa sulit menerima materi yang disampaikan oleh guru ataupun dosen terkait, karena banyaknya kendala yang dialami terutama mengenai jaringan yang sering kali bermasalah. tak hanya itu, materi yang sulit pun jadi lebih sulit untuk dipahami karena memang kita masih belum bisa beradaptasi dengan pembelajaran secara daring.
Dengan online seperti ini pun kejujuran pada masing-masing siswa perlu dipertanyakann. Contoh nya saat offline ujian dilakukan dengan tutup buku tanpa boleh mencontek sedikitpun, tapi saat online seperti ini semuanya mengandalkan situs web untuk mencari seluruh jawaban ujian, hal itupun membuat anak-anak malas untuk belajar. karena mereka menganggap mereka bisa menjawab seluruh soal yang diberikan tanpa harus susah payah belajar. Pertanyaannya, akan seperti apa generasi muda kita saat nanti?.
Pada akhirnya kami berharap kondisi diindonesia segera pulih dan kami semua bisa beraktifitas seperti sedia kala, sehingga kami bisa kembali melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.