Karya Alfalah Rizky Sulaiman
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Semenjak pandemic semua hal harus terbatas dan terbatasi, mulai dari jaga jarak dan menghirup udara segar, semua menjadi aturan baru dalam 1 tahun ini. Banyak yang merasa rugi atas pandemic ini, bukan dari pekerjaan saja, tetapi dari pendidikan juga mengalami hal yang sama. Semua cara dilakukan untuk bisa kembali bertatap muka namun pemerintah seperti melarang keras untuk hal itu.
Beberapa pekan kemarin ada insiden yang mengherankan, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik dan bepergian ke daerah lain, dan itu membuat beberapa oknum rakyat marah dan emosi, banyak yang melanggar prokes dan akhirnya pemerintah mengalihkan untuk membuka taman hiburan dimasing masing daerah agar masyarakat tidak harus pergi mudik. Dan ternyata hal itu malah menjadi serangan balik kepada pemerintah.
Jika taman hiburan keluarga mereka buka
apakah berarti sekolah juga bisa kembali tatap muka? Apa yang berbeda dari
kedua hal tersebut, sama sama berkumpul dan menjalankan aktivitas yang meriah?
Namun hal itu hanya menjadi angin lewat saja di mata pemerintah. Semoga saja
hal ini cepat berlalu dan kita bisa kembali belajar di kursi kelas dengan
kerabat.