Video tersebut dibuat oleh akun @hendi.motivasi yang merupakan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Semarang (Unnes) Hendi Pratama. Hendi mengatakan, video itu dibuat seiring dengan kegelisahannya lantaran belum harmonisnya bimbingan skripsi yang selama ini terjadi antara dosen dan mahasiswa. Terlebih di masa pandemi ini, dimana dosen dan mahasiswa tidak bisa bertemu.
Melalui video tersebut, Hendi ingin menyampaikan bahwa dosen bisa membantu mahasiswa agar bisa mengerjakan skripsi dengan cepat. Sehingga akan menciptakan sebuah kolaborasi yang proaktif antara dosen dengan mahasiswa.
"Padahal orang Inggris bilang, it takes two to tango (berdansa harus dua orang). Begitu Pula skripsi. Melalui video yang viral ini, saya ingin menyampaikan bahwa skripsi harusnya menjadi ruang kolaborasi, dosen dan mahasiswa sama-sama proaktif," ungkap Hendi dalam Talkshow Komunitas Sentra Vidya Utama (Sevima) dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/7/2021).
Berikut tips sukses bagi mahasiswa untuk mengerjakan skripsi di masa pandemi, ala Wakil Rektor IV Unnes yang viral di TikTok.
1. Pahami bahwa skripsi adalah miniatur kehidupan
Mengalami sebuah kesulitan merupakan suatu hal yang wajar. Melalui skripsi inilah, mahasiswa bisa belajar tentang makna sebuah kehidupan tersebut. Misalnya saja ketika mahasiswa mendapat dosen pembimbing galak, maka bisa jadi waktu bekerja nanti kamu juga akan dapat atasan galak.
"Anggap saja skripsi adalah miniatur kehidupan. Artinya jika berhasil melewati skripsi ini maka akan berhasil dalam kehidupan. Masalah ada mahasiswa yang cepat dan ada yang lambat, ya itu bagian dari miniatur kehidupan," ungkap Hendi.
2. Jangan depresi
Hendi menekankan, mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi jangan depresi. Jika depresi mengerjakan skripsi nanti bisa menjalar depresi hidup juga. Untuk itu saat mendapatkan sebuah kesulitan, maka tak seharusnya mahasiswa depresi berkepanjangan.
"Kalau mengalami sebuah kesulitan, jangan sampai kamu terus bersedih dan mengalami depresi. Jadikan skripsi ini sebagai proses pembelajaran dalam hidup," terang Hendi.
3. Cari ilmu di lapangan
Mahasiswa bisa mencari referensi di lapangan. Dalam pembuatan skripsi, data lapangan sagat diperlukan untuk menambah akuratnya penelitian yang dibuat. Ambil data di lapangan, interaksi dengan orang yang lebih pengalaman.
"Mahasiswa harus ambil data di lapangan dan interaksi dengan orang yang lebih pengalaman. Jangan hanya teori, tapi praktekkan. Misal, belajar bahasa inggris bisa telepon call center di Amerika atau India. Nah disitu bisa langsung dipraktikkan, tanpa perlu keluar rumah karena pandemi," beber Hendi.
4. Cari ilmu di internet
Hendi menambahkan, semua sumber ada di internet namun harus difilter mana yang kredibel dan tidak. Di Unnes sudah ada banyak literatur dalam Sistem Akademik Terpadu Unnes (SIKADU)
Sistem ini sudah terintegrasi dengan ProFeeder untuk melakukan pelaporan nilai ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), dan berisi banyak sekali literatur yang lebih dari cukup untuk para mahasiswa mengerjakan skripsi.
"Sebenarnya kita tahu, semua sumber di internet itu ada. Cuman harus hati-hati pilih mana yang kredibel dan tidak. Untuk cari yang kredibel bisa dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, update informasi akademik lewat SIKADU, dan banyak platform pembelajaran lainnya," papar Hendi.
5. Jadilah mahasiswa proaktif
Untuk mendapatkan kemudahan dalam mengerjakan skripsi, mahasiswa harus proaktif dalam menghubungi dosen. Begitu juga sebaliknya, dosen juga harus proaktif dalam membantu mahasiswanya dalam mengerjakan skripsi.
"Agar proses mengerjakan skripsi bisa berjalan dengan lancar, mahasiswa harus proaktif dengan dosen. Dosen juga harus aktif dalam membantu mahasiswanya. Skripsi harusnya menjadi ruang kolaborasi, dosen dan mahasiswa sama-sama proaktif," urainya. (AL)