Karya Ainaya Putri Fatihah
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Pada tahun 2020, dunia di hadapkan dengan suatu masalah yang terjadi yaitu timbulnya virus corona atau COVID-19. Virus corona telah memberi dampak negatif maupun positif pada kehidupan kita. Contohnya pada bidang pendidikan dalam proses belajar mengajar. Pada saat ini proses belajar mengajar pada tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi di Indonesia melaksanaknnya dengan sistem daring (online). Tidak ada lagi aktifitas tatap muka di ruang kelas.
Akibatnya banyak tenaga pendidik yang gagap menghadapi perubahan ini karena belum ada persiapan yang memadai sebelumnya. Aktifitas pendidikan bukan semata-mata guru memberikan soal-soal lalu para murid diminta menjawab, dan diberi nilai matematis. Tetapi, para murid juga harus memahami materi yang disampaikan oleh guru mereka.
Sistem pendidikan online pun tidak mudah. Banyak orang tua murid yang mengeluh atau merasa kesulitan untuk memberikan anak nya HP dan pulsa untuk internet. Ini berpotensi membuat angka putus sekolah meningkat. Tetapi pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 secara meluas.
Banyak sarana yang diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring. Seperti zoom, google meet, google classroom, maupun youtube. Adapun program pemberian kuota data internet gratis yang merupakan upaya pemerintah dalam memfasilitasi pembelajaran jarak jauh kepada seluruh siswa, guru, mahasiswa, dan dosen di masa pandemi COVID-19. Tetapi masih banyak siswa dan mahasiswa yang belum menerima bantuan kuota data internet secara gratis contohnya di pelosok daerah.
Ada beberapa kendala pada pembelajaran daring. Baik kendala koneksi internet yang tidak stabil, kendala ekonomi, ditambah dengan metode pembelajaran daring seefektif apa. Pendidikan di era digital memerlukan inovasi dan kreasi yang terus menerus sehingga guru maupun siswa tidak mudah merasa jenuh dan bosan.
Sampai kapan kita belajar daring? Pertanyaan itulah yang selalu di tanyakan oleh para siswa. Tugas kita hanya mencegah penyebaran COVID-19 dan berdoa bersama agar pandemi ini cepat berlalu.