Kritikan misalnya boros bahan bakar yang membahayakan lingkungan, padahal hanya sekitar lima menit berada di luar angkasa. Kemudian, ada juga yang berpendapat bahwa lebih baik uang para triliuner itu dimanfaatkan untuk hal lebih berguna, contohnya mengatasi perubahan iklim.
Branson menyebut para pengkritik itu kurang sepenuhnya mendapatkan pendidikan tentang apa pentingnya luar angkasa bagi Bumi. "Angkasa menghubungkan miliaran orang yang tidak terkoneksi, di telepon, di hal lain," katanya dalam acara The Late Show.
"Setiap pesawat yang kami terbangkan, menaruh satelit di atas, mengawasi hal berbeda di seluruh dunia, degradasi hutan hujan, mengawasi distribusi makanan, bahkan perubahan iklim, itu penting bagi kita di Bumi. Kita butuh lebih banyak pesawat antariksa, tidak lebih sedikit," cetus pria asal Inggris ini.
Seperti dikutip Kabarpendidikan.id dari Independent, Minggu (18/7/2021) Richard Branson sepakat bahwa orang-orang kaya harus turut serta mengatasi persoalan-persoalan itu, namun di sisi lain, bisnis luar angkasa juga mendatangkan manfaat.
"Kita juga harus menciptakan industri baru yang dapat menciptakan 800 engineer dan ilmuwan yang dapat membuat hal-hal hebat, yang dapat membuat luar angkasa lebih dapat diakses dengan ongkos lingkungan lebih sedikit dibandingkan dengan masa silam," cetus Branson.
Virgin Galactic mengklaim emisi karbon dalam penerbangan ke sub orbit mirip-mirip dengan penerbangan pesawat bisnis jarak jauh.
"Tapi penerbangan antariksa membawa jauh lebih sedikit penumpang. Setiap penumpang, per kilometer, dalam perjalanan lebih dari 160 kilometer ke tepi antariksa, menghabiskan 12 kilogram CO2," sebut yang mengkritik Richard Branson. (AL)