Karya Siti Latifah Saadah
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Kita tahu bahwa ditahun 2021 ini dunia terserang sebuah wabah penyakit yang dapat membuat seseorang meninggal karena terjangkit virus tersebut. Banyak negara yang mengalami penurunan ekonomi secara drastis untuk menangani warganya yang terserang virus corona. Akan tetapi bagaimana keadaan ekonomi masyarakat pedesaan di Indonesia pada saat mengalami pandemi covid-19, apakah mereka tetap mendapat penghasilan? Apakah justru tidak mendapat penghasilan sama sekali dikarenakan banyak kepala keluarga yang bekerja di kota harus diberhentikan terlebih dahulu selama pandemi? Dengan itu mari kita bahas keadaan ekonomi masyarakat desa.
Dipedesaan masyarakatnya melakukan kegiatan ekonomi berupa pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan lainnya. Ada juga orang yang bekerja dikota mencari peruntungan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup di kampung halaman. Akan tetapi di masa pandemi ini banyak perusahaan yang memberhentikan karyawan sementara bahkan di phk.
Walaupun masyarakat desa juga terkena dampak dari pandemi covid-19 mereka tetap melakukan pekerjaan mereka sebagai buruh tani. Hal ini dikarenakan interaksi dipedesaan tidak sepadat di kota. Ekonomi masyarakat desa lebih bergerak dibandingkan dengan masyarakat perkotaan, itu disebabkan pada saat pandemi sektor komoditas pangan mengalami kenaikan yang baik karena konsumsi masyarakat.
Masyarakat desa juga mendapat bantuan serta perlindungan dari pemerintah untuk masyarakat desa berupa keluarga harapan, bantuan sosial tunai, dan juga bantuan langsung tunai. Program tersebutpun dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan agar masyarakat yang kehilangan pekerjaan, kesulitan mencari pekerjaan, atau berasal dari kalangan tidak mampu dapat mengurangi beban mereka dimasa pandemi ini.