“Ke depan ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga harus mampu meningkatkan jumlah pendidikan di bidang keagamaan, ini harus ditingkatkan walaupun sebenarnya formasi tentang guru agama yang kita minta belum maksimal,” kata Bupati Mukomuko, Sapuan, dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan hal itu karena lima sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kabupaten Mukomuko terancam ditutup karena jumlah siswanya kurang, berdasarkan aturan yang berlaku. Ia menduga, sejumlah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama negeri di daerah ini kekurangan siswa siswa karena banyaknya orang tua yang lebih memilih sekolah swasta.
Ia mengatakan, akan tetapi nanti bentuknya pengangkatan lebih banyak tenaga guru agama honorer untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama negeri yang tersebar di daerah ini. Selain itu, ia mengimbau, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat agar bertahan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah negeri agar bisa bersaing dengan sekolah swasta.
Sementara itu ia menyatakan akan selektif memberikan izin pendirian sekolah dasar dan sekolah menengah pertama swasta di daerah ini.
"Untuk langkah awal ini kita akan sangat berhati-hati atau selektif untuk menerbitkan izin sekolah swasta. Tentu kita akan mempertimbangkan wilayah agar sekolah negeri tidak kekurangan siswa dan tidak tutup,” ujarnya.
Mantan anggota DPRD Mukomuko Andy Suheri sebelumnya menyarankan sebaiknya pemerintah daerah setempat tidak perlu membatasi jumlah sekolah swasta di daerah ini. Menurutnya, banyaknya sekolah swasta bukan sebuah preseden buruk bagi dunia pendidikan karena tanggung jawab membentuk generasi bangsa yang berkualitas menjadi tanggung jawab masyarakat secara umum. (AL)