Karya Dwi Ari Setia Wati
Mahasiswa FEB Uhamka
Era pandemi telah membawa banyak perubahan khususnya di bidang pendidikan. Mulai dari media pembelajaran hingga metode pengajaran guru akan siswa menjadi hal yang baru bagi semua pelajar. Melihat keadaan di Indonesia, tidak semua sekolah memiliki kesetaraan dalam proses pembelajaran. Beberapa sekolah sudah memiliki fasilitas yang modern dan guru yang memadai. Namun di sisi lain, terdapat beberapa sekolah terpelosok yang belum mengenal media pembelajaran jarak jauh.
Salah satu peran penting dalam sekolah selain siswa adalah sosok pengajar atau guru. Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Mereka membutuhkan ilmu yang terupdate dan menyampaikannya kepada siswa dengan bahasa yang mudah dimengerti. Sejak adanya pandemi, kualifikasi guru menjadi perhatian bagi pemerintah. Pelajar tidak akan mendapatkan ilmu jika guru tidak ambil peran. Bisa kita ambil contoh dari salah satu sekolah negeri di Cirebon yang belum melaksanakan pembelajaran secara virtual. Guru hanya mengandalkan latihan soal di buku cetak siswa dan selebihnya siswa belajar mandiri. Dari testimoni diatas, bisa disimpulkan bahwa guru berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar di rumah masing-masing alias pembelajaran jarak jauh.
Seiring perkembangan zaman, banyak anak muda termasuk pelajar Indonesia yang lebih melek akan teknologi dan kemajuan IPTEK, Di era pandemi, metode pembelajaran guru harus diperbaharui. Salah satu aplikasi yang populer untuk media tatap muka secara virtual yaitu Zoom. Aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari seratus juta pengguna di Google Play Store. Angka drastis tersebut memang selayaknya mendapat pujian karena media tatap muka secara virtual sangat dibutuhkan selayaknya sekolah seperti sebelum pandemi. Aplikasi lainnya seperti rangkaian aplikasi Google (Google Classroom dan Google Form) bisa dimanfaatkan untuk membagikan materi pembelajaran, tugas, dan ujian. Terdapat banyak fitur yang bisa digunakan di aplikasi tersebut. Tantangan bagi beberapa guru adalah mengoperasikan aplikasi-aplikasi semacam itu. Sekolah harus menyediakan pelatihan kepada para guru untuk dapat mengakses dan mengoperasikan aplikasi yang menunjang pembelajaran jarak jauh. Tidak bisa kita pungkiri bahwa tidak semua guru pandai dalam menggunakan aplikasi pembelajaran.
Pemerintah sedang mencari jalan terhadap masalah kesetaraan pendidikan di Indonesia terutama bagi sekolah di pelosok. Beberapa bantuan termasuk mengadakan pelatihan guru dan penyediaan kuota internet bagi pelajar Indonesia sudah terlaksana. Namun, pemerintah masih menemui penurunan dalam bidang pendidikan. Ada beberapa daerah yang belum memiliki akses internet. Kabar baiknya, pemerintah kini membuka saluran televisi sebagai media pembelajaran. Selain itu, ada beberapa siaran radio yang digunakan khusus untuk media pembelajaran seperti di Cirebon yaitu RRI (Radio Republik Indonesia).
Pandemi ini tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti mendapatkan ilmu. Sebagai pelajar, kita harus menghargai perjuangan guru yang tetap menyampaikan ilmu meskipun terhalang jarak dan keterbatasan ilmu teknologi. Sebaliknya, guru juga harus menghargai pelajar atas kerjasamanya untuk terus mencari ilmu. Di era pandemi, kita semua dituntut untuk menjadi mandiri dan pantang menyerah terutama dalam bidang pendidikan karena masa depan Indonesia ada di tangan kita semua.