Karya Raflialdi
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka
Pendidikan merupakan hal penting bagi setiap manusia. dengan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan, dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Menurut Jhon Dewey pendidikan adalah hidup itu sendiri. Pendidikan sejatinya mampu memberi makna terhadap kehidupan. Dalam perspektif realitas material, pendidikan tidak lebih dari sekedar dialektika kepentingan, sehingga imbasnya pada sisi kualitas mutu pendidikan kita. Ideanya, pendidikan “mencerdaskan kehidupan bangsa”, realitasnya pendidikan dengan segala konsekuensinya justru menghancurkan kehidupan bangsa.
Karena realitas materialnya memperlihatkan kepada kita bahwa kualitas out put lembaga pendidikan kita mulai dari tingkat paling rendah (SD) sampai pada tingkat paling tinggi (S3 atau doktor) belum bisa mengangkat harkat kemanusiaan bangsa Indonesia. Yang terjadi hanyalah penumpukan gelar di setiap lembaga pendidikan (negeri, swasta, umum atupun lembaga dengan ciri khas keagamaan). Dalam mindset kita, seorang sarjana misalnya, adalah lulusan yang memiliki kompetensi yang mumpuni di bidangnya. Namun, realitas materialnya tidak demikian, beberapa diantara mereka (mungkin juga dominan), lebih memilih jalan lain di luar kompetensinya, mungkin mereka dipaksa saat kuliah mengambil jurusan atau program studi yang mereka tidak inginkan.