“Ada dua fokus utama yang akan dirilis dalam rangka Kampus Merdeka Vokasi, yakni dana kompetitif kampus vokasi dan dana padanan kampus vokasi. Keduanya tentu merupakan dukungan dalam langkah membangun ekosistem pendidikan vokasi,” ujar Nadiem.
Nadiem mengungkapkan, dana padanan kampus vokasi dengan besaran mencapai Rp 180 miliar itu dapat diperuntukkan bagi tiga program. Yakni pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT), hilirisasi produk riset terapan, serta start-up kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.
PUT yang dimaksud merupakan perwujudan nyata yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan implementasi pendidikan vokasi melalui teaching factory dan teaching industry, baik yang sudah ada atau sudah dirintis.
Matching fund tersebut merupakan perwujudan nyata dari implementasi pendidikan vokasi yang lebih mengarah pada riset terapan. “Sehingga, tidak hanya publikasi produk yang dipamerkan dalam workshop, tapi produk yang jadi harus dihilirkan ke masyarakat, bahkan ke pasar maupun industri,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto .
Untuk itu, perguruan tinggi yang ditetapkan mendapat dana padanan akan memiliki tambahan pembiayaan sebagai modal dalam mengembangkan riset terapan tersebut. Besaran dana yang diperoleh, yakni mencapai maksimum Rp 3 miliar per usulan proposal dengan proporsi pendanaan 3:1 antara Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi dengan dunia kerja