Kabarpendidikan.id Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng menyarankan 40 persen dana pendidikan yang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk mensukseskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Dari total Rp550 triliun, kata dia, Rp200 triliun dapat dialokasikan guna penyelenggaran PTM terbatas.
Dalam talkshow daring peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Agustina mengatakan, "Ada 200 triliun yang mungkin bisa dialokasikan dulu untuk anak-anak sekolah tatap muka," ucapnya, 5/5/2021.
Menurut Agustina, dana tersebut dapat dialokasikan terlebih dahulu untuk vaksinasi dan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk para siswa sebelum masuk sekolah secara tatap muka. Tes covid-19 ini agar orang tua para siswa percaya melepas anaknya ke sekolah.
"Karena sudah setahun ini tidak sekolah. Waktu yang panjang dan telah menghilangkan kesempatan anak anak mempelajari segala sesuatu. Anak-anak tak hanya harus divaksin tapi juga tes swab. Kita jadi tahu anak-anak bebas covid atau tidak," lanjutnya.
Agustina mengungkapkan dana sebesar Rp200 triliun itu sebenarnya dapat disisihkan. Misalnya, dengan menunda program yang belum menjadi prioritas.
Sebagai contoh, anggaran sekolah kedinasan bisa ditunda dulu, sebab proses pendidikan SD hingga SMA lebih penting. Estimasi bahwa Rp200 triliun, kata Agustina, bisa disiapkan demi memastikan sekolah tatap muka itu.
Menurut nya, publik masih belum percaya dengan PTM terbatas. Sebab, PTM terbatas masih bermodalkan vaksinasi guru maupun protokol kesehatan.
"Persoalan terbesar sekolah tatap muka adalah terkait ketidakpercayaan publik. Sebab tak satupun tes antigen atau PCR yang dilakukan. Saya kira kalau orang tua tak ada garansi bahwa anaknya akan secure, maka tak akan diizinkan sekolah," jelasnya.